BANDUNG – Puluhan “pengantin” saling unjuk kebolehan di atas panggung. Berbagai style riasan bersanding rapi dan indah.
Mereka bukan pengantin sungguhan, melainkan para model yang memerankan riasan pengantin kontemporer. Bertempat di Miko Mall, Kopo, Bandung, Rabu (27/9/2023), Asosiasi Ahli Rias Pengantin Modifikasi & Modern Indonesia (KATALIA) mengadakan kompetisi untuk para pegiat rias modern dan modifikasi.
“Agar memicu kreativitas pada pebisnis rias di Bandung Raya,” ujar pembawa acara.
Tak hanya lomba, event tersebut juga menyajikan Talk Show Kewirausahaan, dengan menghadirkan pelaku usaha muda, M Rasyid Rajasa.
Pria yang kini juga mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Dapil I Jabar ini men-share pengalamannya ketika memulai usaha. Rasyid Rajasa mengaku, menghadapi “kegalauan” saat baru lulus kuliah.
Apakah akan bekerja di perusahaan, atau mulai berwirausaha. Sampai akhirnya ia memberanikan diri memilih menjadi entrepreneur dengan terjun ke budidaya ikan lele di Bekasi.
“Saya membaca peluang pasar ikan lele cukup besar. Lihat saja berapa banyak warung yang menjajakan ikan lele sebagai menu andalan. Misalnya Warung Tenda Lamongan yang tersebar di seluruh Jakarta. Juga Bandung. Belum lagi kedai dan warung lainnya,” ujar Rasyid Rajasa.
Meski ia sedikit beruntung karena didukung oleh modal keluarga, namun Rasyid Rajasa tidak setuju jika sukses hanya ditentukan oleh modal awal.
“Temuan saya, ada banyak kisah teman saya yang berangkat dari modal nol, namun bisa sukses. Kuncinya bukan di modal, namun visi bisnis kita dan semangat entrepreneurship. Intinya dunia sudah berubah, dan siapa yang berani mengambil peluang – dengan resikonya – ia yang akan memenangkan persaingan,” pungkasnya yang mendapat sambutan applouse peserta.
Tak kurang 200 peserta hadir dalam diskusi tersebut. Salah satu peserta, Mirna, menanyakan bagaimana pengalaman negara lain dalam membina wirausahanya.
Rasyid yang menamatkan studi di Inggris menjawab pertanyaan tersebut dengan data. Dikatakan anak bungsu Mantan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa itu, bahwa hampir semua negara maju memiliki jumlah wirausaha yang signifikan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar jumlah entrepreneur-nya.