JABAR EKSPRES – Mendekati pemilu, spanduk bergambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertebaran di beberapa ruas jalan di Kota Depok.
Seperti diketahui spanduk bergambar Prabowo-Erick terlihat di Jalan Siliwangi dan Jalan Margonda Raya, serta di Jalan M. Kahfi Kecamatan Beji.
Dalam spanduk tersebut bertuliskan “Prabowo Erick Pejuang Kemajuan Sepak Bola Indonesia”, kedua menteri Jokowi itu kompak mengenakan jaket warna merah, sementara Prabowo menunjukkan jari diikuti dengan senyum Erick Thohir.
Saat dikonfirmasi Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Depok Hamzah enggan berkomentar mengenai spanduk Prabowo-Erick.
“Belum ada keputusan, kita (Kader Gerindra) aja belum tahu siapa wakilnya,” kata Hamzah, Selasa, (26/9).
BACA JUGA: Ketum Demokrat Nyatakan Dukungan untuk Prabowo, SBY Nyanyikan ‘Kamu Ngga Sendirian’
Namun, Hamzah menegaskan untuk pemilu 2024, Gerindra Depok telah siap, bahkan saksi sudah disiapkan 20 ribu orang di 5.570 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Depok.
“Kan, waktu konsolidasi itu sudah kelihatan saksi kita, mereka yang datang kan koordinator RW/RT, berarti saksinya sudah siap, saksinya 20 ribu, 2 pilpres, 2 pileg, 1 koordinator saksi TPS,” kata Hamzah.
Ketua Komisi A DPRD kota Depok mengungkapkan bahwa Gerindra mengejar target 300 ribu suara, sementara pada 2019 meraih 176 ribu suara.
“Kalau 2019 bisa meraih 179 ribu suara kan realistis lah jika kita naikkan ke 300 ribu,” tukas Hamzah.
Kemudian, lanjut Hamzah, untuk perolehan kursi, di 2009 Gerindra 3 kursi, di 2014 mendapat 9 kursi, pada 2019 bertambah jadi 10 kursi.
“Target kami di 2024 meningkat menjadi 15 kursi, artinya kan Gerindra terus meningkat perolehan kursinya dan jumlah suaranya juga terus meningkat, kami on the track,” katanya.
Sementara, Sekretaris DPW PAN Jawa Barat M. Hasbullah Rahmad mengaku belum bisa berkomentar banyak tentang spanduk tersebut, karena ia sendiri belum mengetahui ke arah mana koalisi Indonesia Maju (KIM) pada akhirnya.
“Itu kan keputusan elit politik, keputusan dari ketua umum partai koalisi, bisa saja dia melahirkan cawapres-nya dari internal koalisi atau bergabung dengan PDIP, dengan Ganjar, saya tidak bisa jawab itu, karena itu kan ranah ketua umum,” tutur Hasbullah.