JABAR EKSPRES – Nama Adam Kadyrov akhir-akhir ini viral usai video aksi brutalnya memukuli narapidana pembakar Alquran Nikita Zhuravel diungkap ke media.
Video yang berdurasi 6 detik tersebut memperlihatkan, Adam Kadyrov yang masih berusia remaja yakni 15 tahun itu sama sekali tidak memiliki rasa takut saat menghajar Zhuravel di sebuah ruangan di pusat penahanan pra-sidang Grozny, Republik Chechnya, padahal musuhnya jauh lebih dewasa.
Adam melayangkan pukulan dan tendangan kearah kaki dan tangan Zhuravel secara bertubi-tubi hingga tubuh penista Al quran tersebut tergeletak di lantai.
Mengetahui aksi kekerasan anaknya, pimpinan Chechnya Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov justru merasa bangga.
Baca juga : Pembakaran Al-Quran di Swedia Terjadi Lagi Hingga Picu Kerusuhan
“Tanpa berlebihan ya, saya bangga dengan tindakan Adam,” ucap Kadyrov dilansirKantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Hal ini karena Kadyrov memahami tindakan sang putra yang kesal dengan pembakar Al Quran tersebut sekaligus sebagai bentuk aksi membela kehormatan Islam.
Selain mendapat dukungan dari umat Islam sedunia, aksi Adam juga mendapat kecaman karena menggunakan kekerasan. Namun kecaman tersebut tenggelam dengan semakin banyaknya pencaraian nama Adam Kadyrov yang penasaran dengan sosoknya.
Berikut Profil singkat Adam Kadyrov yang ternyata pernah dinobatkan sebagai Hafidz Alquran termuda di Rusia dalam usia 6 tahun.
Adam Kadyrov merupakan salah satu dari 14 putra Presiden Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov.
Meski masih remaja, Adam sudah berani ikut berperang bahkan maju hingga ke garis terdepan. Dari keberaniannya ini, sebuah media lokal Chechnya bahkan menyebutnya sebagai sosok pemuda pemberani yang pernah ikut bertempur dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Baca juga : Pembakaran Alquran di Denmark Terjadi Lagi, Negara Muslim Murka!
Bukan hanya ikut berperang, Adam bersama dua saudaranya bahkan berhasil menangkap seorang tentara Ukraina.
Seat ikut berperang tersebut, tepatkan pada Oktober 2022, dimana Adam masih berusia 14 tahun, dia menjadi salah satu tentara di pertempuran yang pecah di wilayah Donetsk, Ukraina, bersama dua kakaknya yakni Akhmat dan Zelimkhan.
Sebuah video di media sosial juga membuktikan kabar tersebut dengan menunjukkan ketiga remaja laki-laki itu menembakkan senapan otomatis dan peluncur granat.