JABAR EKSPRES – Petugas pemadam kebakaran bekerja keras membersihkan puing-puing di tengah upaya pencarian korban yang selamat setelah wilayah pinggiran kota ini dilanda tanah longsor hebat akibat hujan lebat yang tak terduga. Kejadian tragis ini menewaskan sedikitnya enam orang dan masih menghilangkan jejak 19 orang lainnya.
Tim pencarian yang terdiri dari anjing pencari dan tim pemulihan telah berhasil menemukan enam jenazah korban yang tewas terapung di perairan banjir. Di antara korban, terdapat seorang gadis muda yang diperkirakan berusia lima tahun, ditemukan sebagian terkubur dalam lumpur yang mengalir melalui daerah tersebut.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 62 Akan Segera Dibuka? Ini Syarat dan Cara Pendaftarannya
Sementara itu, sembilan belas orang lainnya masih menjadi fokus pencarian intensif oleh petugas setempat. Diperkirakan bahwa delapan di antaranya adalah anak-anak, yang termasuk dalam total 12 orang yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
Hujan deras yang melanda wilayah ini memicu lonjakan drastis dalam air Sungai Naranjo, mengakibatkan aliran batu, tanah, dan sampah yang menghantam pemukiman penduduk. “Sungai menghancurkan rumah dan harta milik tetangga,” kata salah satu warga, Esau Gonzalez, 42 tahun, kepada AFP.
Warga sekitar menceritakan bahwa mereka terjebak tinggal di lokasi berbahaya ini tanpa banyak pilihan lain, mengingat tingginya tingkat kemiskinan di Guatemala, mencapai 59 persen, dan defisit perumahan yang mencapai 2 juta unit.
Para ahli menyoroti bahwa kurangnya perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah menjadi penyebab utama perkembangan permukiman informal di daerah rawan bencana alam seperti ini.
Baca Juga: Hari Statistik Nasional, Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Data
Tanah longsor selalu menjadi ancaman selama musim hujan di Guatemala, yang berlangsung dari Mei hingga November. Tahun ini saja, setidaknya 29 orang telah kehilangan nyawa akibat tanah longsor, sementara sekitar 2,1 juta orang terkena dampaknya secara keseluruhan. Selain itu, lebih dari 10.000 rumah hancur dan sejumlah jalan serta jembatan juga mengalami kerusakan serius.
Di sisi lain perbatasan, hujan deras di bagian utara Meksiko juga menyebabkan bencana banjir yang fatal. Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas di negara bagian Jalisco, bagian barat Meksiko, akibat sungai yang membengkak dan meluap ke pemukiman setempat, membentuk gelombang lumpur dan puing-puing yang menghancurkan segala yang ada di depannya.