Upaya dalam Meraih Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur

JABAR EKSPRES- Harapan untuk memiliki sebuah negeri yang diberkahi selalu diidamkan. Keberkahan ini diharapkan dapat memberikan keamanan, kedamaian, kemakmuran, kesuburan, serta kebaikan dan kebahagiaan bagi penduduknya.

Seperti yang disebutkan dalam Alquran mengenai negeri Saba’, “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”.

Secara bahasa, menurut Imam al-Ghazali, istilah “berkah” berarti “ziyadah al-khair”, yakni peningkatan nilai kebaikan. Imam Nawawi juga memperkuat bahwa berkah merupakan pertumbuhan, perkembangan, atau peningkatan kebaikan yang berlangsung secara berkelanjutan.

Allah SWT menegaskan pentingnya keberkahan dalam firman-Nya, “Jika penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi kepada mereka. Namun mereka mendustakan tanda-tanda Kami, maka Kami siksa mereka karena perbuatan mereka.” (QS al-A’raf: 96).

BACA JUGA  : Inilah Dalil Tentang Larangan Membuka Aib Seseorang dalam Islam

Menurut Al-Qurtubi, keberkahan dari langit dan bumi mengacu pada hujan dan pertumbuhan tumbuhan. Sementara itu, al-Baghawi menjelaskan dalam Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil bahwa keberkahan dalam ayat tersebut mencakup penyebaran kebaikan dari segala arah.

Syarat utama untuk memperoleh keberkahan adalah iman dan takwa kepada Allah SWT. Iman, dalam arti bahasa, adalah “at-tashdiq” atau keyakinan (QS Yusuf: 17), sementara secara istilah meliputi penerimaan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan tindakan.

Takwa, diartikan sebagai mematuhi perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya dengan tujuan mendapatkan rahmat dan keridhaan-Nya, serta menghindari siksa-Nya.

Alquran juga menyebutkan manfaat-manfaat dari iman dan takwa, yang merupakan bagian dari keberkahan. Allah SWT akan memberikan furqan, yaitu pemisah antara kebenaran dan kebatilan (QS al-Anfal: 29).

Selain itu, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan, rezeki yang tak terduga, dan kemudahan dalam urusan (QS at-Thalaq: 2-4).

Sebaliknya, perbuatan maksiat, kufur nikmat, dan kezaliman akan menghilangkan keberkahan dari suatu negeri. Allah SWT menggambarkan dalam Alquran sebuah perumpamaan tentang negeri yang dulunya penuh berkah, namun berubah menjadi penuh penderitaan karena perbuatan maksiat (QS an-Nahl: 112).

BACA JUGA : Hukum Merayakan Maulid Nabi dalam Islam dari Perspektif Agama dan Budaya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan