JABAR EKSPRES – Bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-213, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih menjadikan masalah sampah sebagai prioritas yang harus diselesaikan.
Persoalan tersebut, kata Bambang, tentu saja harus diatasi dengan sigap. Lantaran masalah sampah yang sedang terjadi, menurutnya berkenaan dengan kualitas hidup masyarakat.
“Sehingga para pihak terkait dituntut saling bekerja sama dan bekerja lebih keras lagi, sesuai tema HJKB tahun ini, yakni: Bersatu, Berkarya, dan Kolaborasi untuk Bandung unggul,” kata Bambang.
Baca Juga:Jabar Peringkat 4 Rawan Pemilu, Apa Strategi Pimpinan Baru KPU Jabar?Industri dan UKM Tekstil Hampir Mati, Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung Sesalkan Barang Impor Murah dan Mudah
Dirinya menambahkan, pekerjaan prioritas saat ini adalah mitigasi penanganan sampah. Terlebih berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi sampah mencapai 1.594,18 ton per hari pada tahun lalu.
Sementara itu, ada sebanyak 709,73 ton di antaranya adalah sampah makanan sekaligus sebagai penyumbang terbesar timbunan sampah.
“Itu berarti gerakan Kang Pisman harus terus ditingkatkan secara masif, dengan melibatkan para pihak terkait, yang esensinya adalah menangani sampah dari tingkat keluarga, baik kualitas maupun kuantitasnya,” tambahnya.
“Pemerintah Kota Bandung juga sedang mengupayakan pengadaan mesin pengolah sampah gibrig mini di 10 titik, guna melengkapi 3 TPSP yang dibangun Kementerian Pupr di Nyengseret, Cicabe, dan Tegallega, sekaligus dalam rangka percepatan kawasan bebas sampah,” pungkasnya.