Perkunjung ke Sukabumi, Anies Baswedan Apresiasi Program Ibu Berdaya yang Bisa Jadi Solusi Atasi Riba

JABAR EKSPRES – Program Ibu Berdaya yang digagas oleh drh. Slamet (anggota DPR RI Komisi IV dapil Sukabumi) mendapatkan apresiasi dari Anies Baswedan saat dirinya berkunjung ke Sukabumi pada Rabu (20/9/2023).

Sebab dengan adanya program tersebut, masyarakat Sukabumi bisa ikhtiar terbebas dari riba, dan jeratan pinjaman online (pinjol) yang dinilai banyak meresahkan masyarakat.

Seperti yang paparkan Anies Baswedan saat dirinya berdialog dengan Mahasiswa di Kampus Institut Madani Nusantara (IMN), soal mencari jalan keluar banyaknya fenomena guru honorer yang terjerat Pinjol.

BACA JUGA : Hendak Tawuran Konten, 4 Remaja Diamankan Maung Presisi Polres Cirebon Kota

“Seperti tadi pagi saya bertemu dengan pak Slamet (Anggora DPR RI Komisi IV dapil Sukabumi) bertemu dengan para petani, itu ada simpan pinjam (program ibu berdaya) yang mereka gunakan bahwa tingkat ketidak bayarannya nol,contoh liat BMT, tingkat ketidak bayarannya itu sangat rendah, ini yang yang harus kita dorong,” Ungkapnya.

“Jangan biarkan Pinjol-pinjol yang merajalela, justru kita tumbuhan seperti BMT, koperasi simpan pinjam, yang mereka tanpa bungan. Sehingga masyarakat kecil mendapatkan akses keuangan, jadi pinjol ini nantinya harus di atur,” tutupnya.

75 persen warga Sukabumi terlibat riba, cikal Bakal Lahirnya Program Ibu Berdaya

Endi (38), selaku Direktur Program Ibu Berdaya, menceritakan kepada Jabar Ekspres, bagaimana program ini lahir dan bisa menjadi solusi di tengah masyarakat soal maraknya riba.

“Data yang kita himpun dari Satgas Sabar (Satuan Tugas Pemberantasan Rentenir) menunjukkan bahwa sebanyak 75 persen warga Sukabumi terlibat riba pada tahun 2019,” Ungkapnya kepada Jabar Ekspres pada Sabtu (22/9/2023).

Ia kemudian menuturkan fakta yang sangat mengejutkan, soal banyaknya rentenir di Sukabumi yang selama ini beroperasi dengan berkedok sebagai koperasi simpan pinjam.

“hal ini menjadi catatan buruk di tengah mati surinya ekonomi kerakyatan bermodel koperasi, sebab masi banyak masyarakat yang terjerat oleh rentenir membuat kami resah akan tatanan sosial masyarakat di Sukabumi,” Ujarnya.

BACA JUGA : Warga Cirebon Keluhkan Permasalahan Saat Ini Hingga Infrastruktur Jalan yang Buruk, Dedi Mulyadi: Jadi Pemimpin Harus Pikirkan Kebutuhan Rakyat

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan