BANDUNG, JABAR EKSPRES – Tumpukan sampah yang terjadi di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Kota Bandung akibat terbatasnya pembuangan sampah ke Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, mulai dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat. Salah satunya masyarakat yang mengeluhkan hal tersebut adalah Santi (25) warga asal Jalan Bengawan, Kota Bandung.
Santi yang tempat tinggalnya tepat di samping TPS Jalan Bengawan tersebut mengaku telah merasakan efek dari aroma yang dihasilkan dari tumpukan tersebut yang sudah sejak lama tidak diangkut.
“Terganggu sekali (dengan tumpukan sampah ini), bahkan anak juga kan sampai sakit, saya juga sempet sakit flu batuk gara-gara sampah, karenakan baunya enggak enak,” ucapnya saat ditemui di lokasi, Jum’at 22 September 2023.
Santi yang juga memiliki warung kelontong tepat berada di halaman depan tempat tinggalnya, terpaksa harus tutup selama beberapa hari lantaran sepinya pembeli yang mayoritas dari para petugas kebersihan. Selain itu, lalat dan belatung pun selalu menghiasi tempat usahanya.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Janji Bereskan Masalah Sampah Dalam 3 Bulan
“Makanya suka dikasih gula di pinggir-pinggir (rumah) karena kalau enggak suka masuk semua apalagi belatung,” ungkapnya
Mala dari itu, Santi berharap permasalah sampah khususnya di Kota Bandung dapat segera tertangani oleh pemerintah.
“Kondisinya semakin hari semakin menumpuk, karena kan meskipun sudah ada Imbauan dari dinas harus ditutup (TPS), tapi tetap aja kalau malam-malam mah masih suka ada yang buang sampah,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), sampah yang belum terangkut di wilayah Bandung Raya ke TPAS Sarimukti hingga tanggal 19 September 2023 kemarin, totalnya sebanyak 25 ribu ton.
Maka dengan adanya hal itu, Pemprov Jabar melalui Penjabat (Pj) Gubernur Bey Triadi Machmudin kepada seluruh kepala daerah di Bandung Raya agar dapat melakukan sejumlah upaya dalam menyelesaikan persoalan Sampah saat ini.
“Akan terus kita upayakan, supaya terselesaikan dengan baik. Jadi bukan sampah dari satu titik dipindahkan ke titik lain,” ujar Bey di Gedung Sate Bandung, Rabu (20/9) kemarin. (San)