JABAR EKSPRES – Bacapres Ganjar Pranowo berbicara soal peluang dirinya berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada gelaran Pilpres 2024.
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, peluang duet itu bisa saja terjadi sebelum pendaftaran capres-cawapres dibuka oleh KPU RI.
”Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi,” kata Ganjar dilansir dari laman Jawapos.com, Rabu (20/9).
Terlebih, sejauh ini partai politik pengusung dan pendukung Ganjar, di antaranya PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo belum memutuskan sosok bakal cawapres.
Peluang hanya dua poros paslon capres-cawapres sebelumnya disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil. Alasannya, saat ini baru duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sudah resmi sebagai paslon capres-cawapres.
”Hari ini baru satu yang sudah ada pasangan, yang lainnya kan belum, ini pasangan Pak Anies dan Gus Muhaimin, yang lainnya kan masih belum. Secara pribadi, belum tentu ada 3 poros, bisa jadi 2 poros. Kita tunggu nanti,” ucap Gus Jazil di Kompleks Parlemen beberapa waktu lalu.
Dia mengutarakan, masa pendafataran capres-cawapres ke KPU RI akan jatuh pada Oktober 2023. Namun, hingga kini belum ada paslon yang resmi mendeklarasikan bakal capres-cawapres, selain Anies-Cak Imin.
”Ini pertimbangan saya, tinggal satu bulan. Dan, calon-calonnya, partai-partainya, itu-itu saja. Hanya di situ saja, apa kesulitannya?,” tegas Jazilul.
Oleh karena itu, ia mempersepsikan hanya ada dua poros koalisi yang akan bertarung pada Pilpres 2024. Ia mempertanyakan capres lain seperti Prabowo dan Ganjar yang sampai saat ini belum memutuskan sosok cawapres.
”Persepsi saya begitu, karena tidak ada yang menyulitkan semuanya, kan sudah cukup dari angka presidential threshold (PT 20 persen) yang sudah ada, kenapa belum putus-putus saja?” tanya dia.(jpc)