Tidak Hanya 4, Semua BPR di Jabar Bakal Dimerger

Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Pemprov Jabar, Lusi Lesminingwati (kiri). Jabar Ekspres/Hendrik Muchlison.
Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Pemprov Jabar, Lusi Lesminingwati (kiri). Jabar Ekspres/Hendrik Muchlison.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Pemprov Jabar, Lusi Lesminingwati mewacanakan bahwa seluruh BPR milik Pemprov Jabar perlu untuk dimerger. Wacana penggabungan itu diungkapkan selepas Paripurna, Senin, 18 September 2023.

Dibidang keuangan, Pemprov Jabar memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk BPR dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Total ada 15 BPR dan 14 LKM yang tersebar di seluruh Jabar.

BPR itu adalah, Intan Jabar, Karya Utama Jabar, Cianjur Jabar, Cipatujah Jabar, Wibawa Mukti Jabar, Artha Galuh Mandiri Jabar, Majalengka Jabar, Karawang Jabar, Parungpanjang, Balongan, Astanajapura, Serang, Gemilang Kertaraharja, Berkah dan Lebak Sejahtera.

Baca Juga:Tanggapi Isu Pungli di Sekolah, Wali Kota Depok Koordinasi dengan Pemprov JabarGeram Atas Tindakan Oknum, Pihak IPDN Minta Siapapun Tak Segan untuk Melapor

Saat ini, empat BPR juga telah diusulkan ke DPRD Jabar untuk dimerger. Yaitu Perseoran Terbatas (PT) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Utama Jabar, PT BPR Wibawa Mukti Jabar, PT BPR Artha Galuh Mandiri Jabar, dan PT BPR Majalengka Jabar.

Usulan penggabungan empat BPR itu telah didasari pertimbangan analisis kinerja hingga proyeksi bisnisnya. Keempatnya terkategori sehat untuk digabung.

Skema penggabungan itu bakal menempatkan satu BPR sebagai penerima penggabungan. BPR itu akan menerima aset, liabilitas dan ekuitas dari tiga BPR yang menggabungkan diri. Dan hasil kajian yang dilakukan, PT BPR Karya Utama Jabar yang dipilih sebagai penerima penggabungan.

0 Komentar