Ingin Hamil dan Kaya Raya, Pasutri di Kapuas Berakhir Tewas di Tangan Dukun

JABAR EKSPRES – Pasangan suami istri di Kapuas Kalimantan Tengah, yang meminta bantuan dukun untuk memenuhi keinginannya berakhir tewas ditangan si Dukun. Pembunuhan pasutri di Kapuas ini menggegerkan media sosial.

Beberapa fakta terbaru dari kasus pembunuhan pasutri di Kapuas ini kini mulai diungkap oleh kepolisian setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan.

Pasutri berinisial IR (24) dan MS (16) ini awalnya mendatangi dukun bernama Sriwanto Andy Ragil Saputra (43) untuk meminta pertolongan agar segera memiliki keturunan atau hamil, juga agar bisa jadi kaya raya.

Mereka mengenal Dukun Sriwanto dari orangtuanya, karena Sriwanto sudah cukup terkenal mampu menyembuhkan penyakit dan berbagai permasalahan hidup lainnya.

Atas saran dari orang tuanya tersebut, akhirnya dua orang ini sepakat untuk meminta bantuan dukun tersebut agar bisa segera hamil dan menjadikan mereka pasangan yang kaya.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji dalam keterangannya menyebutkan bahwa setelah didatangi dua pasutri ini, dukun tersebut menetapkan syarat tertentu bila ingin hamil dan kaya raya.

Baca juga : Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswa UI, Menegaskan Pelaku Terjerat Pasal 340

“Pelaku menawarkan apabila keinginannya mau dikabulkan, syaratnya (korban MS) harus berhubungan intim dengan pelaku di depan suaminya (IR),” jelasnya.

Syarat tersebut disanggupi oleh kedua korban, dan dukun tersebut menyusun rencana untuk melakukan ritual agar korban bisa hamil. Akhirnya ritual persetubuhan antara dukun dan korban yang disaksikan suami korban ini terjadi, saat istri dukun tersebut tidak berada dirumah.

Dan ternyata ritual tersebut berhasil, akhirnya korban hamil. Namun keinginan keduanya untuk menjadi kaya belum terwujud sehingga korban menannyakan kembali.

“Itu dilakukan saat istri pelaku tidak ada di rumah, kemudian setelah itu korban hamil namun untuk permintaan menjadi kaya tidak terkabulkan sehingga para korban menanyakan janji,” kata Erlan.

Ketika bertemu dengan dukun tersebut, sempat terjadi percekcokan hingga kedua korban menyebut pelaku sebagai dukun palsu. Hal tersebut membuat pelaku tak terima.

“Mereka bertemu kemudian terjadi cekcok antara IR dan pelaku, korban MS berusaha melerai namun terkena pukulan dari pelaku hingga pingsan. Sementara pelaku kemudian memukul korban IR lalu menghabisi nyawa korban dengan membacoknya menggunakan mandau sebanyak satu kali,” jelas dia.

Tinggalkan Balasan