JABAR EKSPRES – Kasus yang kini tengah viral, dimana seorang siswi SD mengalami buta permanen lantaran matanya dicolok menggunakan tusuk bakso akhirnya terungkap sedikit demi sediki. Sosok pelaku yang colok mata siswi berinisial SAH ini juga terungkap.
Diduga pelaku yang colok siswi kelas 2 SD Menganti Gresik ini adalah kakak kelasnya sendiri, yang masih satu sekolahan dengan korban.
Bahkan motif dibalik kejadian colok mata siswi SD ini juga akhirnya terungkap, yakni adanya unsur perundungan atau Bullying yang dialami korban.
Dimana pelaku memaksa korban untuk memberikan uang jajanya, namun korban menolak sehingga pelaku kesal dan melakukan aksi colok mata terhadap siswi SD di Gresik ini.
Dari keterangan orang tua korban Samsul Arif (36), yang mendapatkan informasi dari anaknya, diketahui bahwa peristiwa terjadi pada 7 Agustus lalu, tepatnya saat ada acara lomba Agustusan di sekolah tersebut.
Baca juga : Belum Vaksin, Siswi SD Tak Boleh Ikut Ujian Sampai Diusir dari Kelas
Karena ada acara sehingga banyak siswa yang berkumpul dihalaman sekolah. Ditengah keramaian tersebut, tiba-tiba SAH ditarik oleh siswa lain yang diduga kakak kelasnya itu, ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Pelaku memaksa SAH memberikan uang jajannya sambil memegang makanan yang ada tusukannya. SAH menolak memberikan uangnya sehingga pelaku langsung melakukan aksinya tersebut.
“Karena nggak mau (memberikan uang jajan), wajah anak saya ditutupi tangan, kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya,” jelas Samsul apda wartawan pada, Jumat (15/9).
Samsul menceritakan, putrinya yang melihat darah keluar dari matanya langsung ketakutan dan lari dengan mengelap darah tersebut menggunakan seragamnya. Baru setelah pulang sekolah SAH menceritakan kejadian tersebut padanya, karena dia mengeluh mata kananya tidak bisa melihat.
mendengar hal tersebut Samsul langsung membawa putrinya ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi mata anaknya.
“Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD Dr Soetomo,” terangnya.