Pemdes Lemah Duhur Caringin Sambut Bulan Maulid dengan Pentas Seni dan Budaya

JABAR EKSPRES – Pemerintah Desa (Pemdes) Lemah Duhur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor kembali mengadakan acara Pentas Seni dan Budaya, Minggu (17/9).

Acara dengan tema Mapag Bulan Mulud atau menyambut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW di meriahkan berbagai macam kegiatan mulai dari pawai dongdang hingga penampilan seni bela diri pencak silat.

BACA JUGA: Jembatan Cikereteg Kembali Ditutup Untuk Roda Empat, Ini Sebabnya!

Kepala Desa Lemah Duhur Ujang Najmudin mengatakan, kegiatan mapag bulan mulud itu rutin diadakan sejak lima tahun yang lalu.

“Mapag bulan ini bertujuan untuk menyambut bulan Maulid Nabi, juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang ada di desa kami dan Desa Cimande yakni pencak silat,” kata Ujang Najmudin kepada media.

Para warga sangat antusias dengan acara mapag bulan ini, dilihat sebanyak 36 dongdang disajikan dalam acara tersebut.

“Setiap RT mengirimkan dongdang, dan kami pun pemerintah Desa melakukan penilaian tentunya ada hadiah tersendiri,” tambahnya.

Najmudin berharap, kegiatan ini bisa terus dilaksanakan, karena menurutnya kegiatan positif ini merupakan kegiatan pesta rakyat.

“Ya mudah-mudahan kita tidak meninggalkan acara ini, maskipun kepala desa baru,” paparnya.

Sementara itu, Camat Caringin Endi Rismawan mengapresiasi kegiatan mapag bulan ini, menurutnya, acara seperti ini bisa menjadi contoh untuk desa-desa yang lainnya.

BACA JUGA: Sepi, Kapel GBI Memilih Ibadah Streaming Setelah Diontrog Warga

“Karena terus terang ini program ini satu kegiatan tapi dua (desa) yang bisa dilaksanakan. Di sisi lain dalam rangka mapag bulan rabiul awal, lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang keduanya juga ini ngamumule budaya,” ucapnya.

Pemerintah Kecamatan Caringin berjanji akan mendorong kegiatan mapag bulan ini untuk dijadikan agenda rutin di Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Ya mudah-mudahan saya bisa mendorong ya, mudah-mudahan dengan kepala desa kepala desa bisa diikuti, karena ini sangat positif ya. Dilihat dari masyarakatnya, dengan 36 RT, tapi yang membuat dondang ada 39 ya ini bertanda kebersamaan, kreativitas ada kekompakan,” tutupnya. (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan