JABAR EKSPRES – Tempat penampungan sementara (TPS) darurat di Kelurahan Rancanumpang, Gedebage diproyeksikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai “backup” tempat penampungan akhir (TPA) Sarimukti.
Hal demikian ditegaskan Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna kepada wartawan saat ditemui di Balaikota, pada Jumat (15/9) siang tadi.
“Ya kalau sampai minggu ini (TPS Darurat Gedebage, red) masih pemagaran dan pematangan. Tapi begini, kalau ini memang tidak terlalu mendesak, tidak akan kami gunakan,” tegas Ema.
BACA JUGA: Belum Beres, TPS Darurat di Gedebage Masuk Tahap Pematangan
“Itu mah (TPS Gedebage) untuk antisipasi aja daripada sampah meluber ke jalan, mau ke mana kan. Kan orang teh cuma nanya, tak pernah begini-begini (memberi solusi),” sambungnya.
Sementara itu, meskipun saat ini ritase meningkat, dari semula 175 ritase menjadi 181. Menurutnya, jumlah timbulan sampah pun berbanding lurus dengan peningkatan ritase tersebut.
“Karena sudah terlalu lama tertahan, jadi volume sampahnya tetap banyak dan tiap hari ada timbulan sampah terus,” lanjutnya.
Dirinya menambahkan, kendala penanganan sampah bisa secara optimal pun datang dari masyarakat. Perilaku mereka, kata Ema, tidak dapat diubah begitu saja.
“Itu perlu proses dan waktu. Ini sedang kita edukasi dan sosialisasi. Hasilnya ada, contoh dari 154 jadi 234 KBS (kawasan bebas sampah, red),” tambahnya.
“Ada 80 RW tambahan yang declare, mereka berhasil menangani di wilayah sendiri dan itu sudah bagus dan kami dorong,” pungkasnya