JABAR EKSPRES – Pemerintah Rusia telah mengambil tindakan drastis dengan mengusir dua diplomat Amerika Serikat, menyebut keterlibatan mereka dalam “aktivitas ilegal” serta kerja sama rahasia dengan negara asing.
Keputusan ini diumumkan melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menyebutkan bahwa Lynne Tracy, utusan AS, telah dipanggil, sementara Sekretaris Pertama Jeffrey Sillin dan Sekretaris Kedua David Bernstein diberi waktu tujuh hari untuk meninggalkan Rusia.
Menurut pernyataan resmi Kemlu Rusia, “Orang-orang yang disebutkan namanya melakukan aktivitas ilegal, kontak dengan warga negara Rusia R. Shonov, yang dituduh melakukan ‘kerja sama rahasia’ dengan negara asing.” Robert Shonov adalah warga negara Rusia yang sebelumnya bekerja di Konsulat Jenderal AS di Vladivostok selama lebih dari dua dekade. Pada tahun 2021, Rusia telah memerintahkan pemecatan Shonov sebagai staf lokal AS.
Baca Juga: Korban Tewas dalam Bencana Banjir Dahsyat di Libya Melonjak Menjadi 11.300 Orang
Perkembangan terbaru ini datang setelah Dinas Keamanan Rusia merilis video pengakuan Shonov pada bulan Agustus lalu. Dalam video tersebut, Shonov mengklaim bahwa diplomat AS Sillin dan Bernstein meminta dia untuk mengumpulkan informasi terkait upaya perang Rusia di Ukraina, aneksasi wilayah baru, mobilisasi militer, dan pemilu presiden 2024. Shonov juga mengakui bahwa dia diminta untuk mengumpulkan informasi “negatif” terkait masalah-masalah tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Shonov telah dibayar untuk menjalankan tugas-tugas ini, yang mereka klaim bertujuan merusak keamanan nasional Rusia. Pernyataan Kemlu Rusia juga menekankan bahwa “aktivitas ilegal misi diplomatik AS, termasuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara tuan rumah, tidak dapat diterima dan akan ditindak dengan tegas.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menilai pengusiran dua diplomat AS sebagai tindakan yang tidak beralasan. Juru bicara Kemlu AS, Matthew Miller, mengatakan, “Pengusiran personel diplomatik kami tanpa alasan ini sama sekali tidak berdasar, seperti yang terjadi pada mantan kontraktor kedutaan kami di Rusia.
Baca Juga: Hari Insinyur Sedunia, Peran Kunci dalam Kemajuan Teknologi
Rusia memilih konfrontasi dan eskalasi, dibandingkan keterlibatan diplomatik yang konstruktif. Kami menyesalkan Rusia mengambil jalan ini dan tentu kami akan merespons tindakan mereka dengan tepat.”