Pasar Baru Kalah Pamor dengan Pedagang Online, Begini Tanggapan Pengamat Ekonomi!

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Strategi bakar-bakar uang terkait cara promosi yang dilakukan para pedagang berbasis online, menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku usaha di Pasar Baru Kota Bandung.

Hal itu sejatinya berdampak pada jatuhnya harga di pasaran, akibat praktik yang digunakan untuk menaikkan rating toko online

Hal tersebut kemudian dirasakan oleh salah satu Pedagang Pasar Baru, Diana Herayati. Menurutnya, praktik tersebut sangat berdampak pada berkurangnya barang terjual, akibat monopoli harga yang terjadi pasaran.

Baca juga: Kota Sukabumi Cetak Rekor MURI dengan Ciptakan 26.215 Puisi!

“Sekarang udah laku aja alhamdulilah, karena gak nentu pendapatan. Coba ngikut jualan di online, tapi susah laku juga karena kalah saing. Soalnya mereka jual murah-murah,” tandas Diana kepada wartawan Jabar Ekspres pada Jumat, 15 September 2023.

Dalam hal ini, Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi menyarankan, para pelaku usaha di Pasar Baru harus membentuk unit khusus. Hal tersebut agar para pedagang mampu bersaing di pasar online.

Pasar baru itu sebagai etalase atau gudangnya. Kemudian bentuk unit khusus 2-3 orang untuk mempromosikan barang yang ada disitu kemudian dipasarkan di media online. Jadi online jalan, offline-nya jalan,” ujar Acuviarta.

Pembentukan unit khusus ini, menurutnya, diperuntukkan agar mampu menjangkau konsumen yang berada di luar Kota Bandung. Karena sejatinya, Pasar Baru merupakan pusat perbelanjaan yang terkenal di kalangan masyarakat Jawa Barat.

Sehingga hal tersebut diyakini olehnya, bisa mendatangkan para konsumen secara offline maupun online.

“Pasar baru ini kan para pedagang lama yang udah ngerti terkait produksi dan lain-lain, jadi ada keuntungan apabila mereka memasarkan produknya di online,” katanya.

“Apalagi, mereka punya toko. Selain konsumen belanja di online, mereka juga bisa datang untuk berbelanja offline,” tambahnya.

Acuviarta mengungkapkan, tak ada alasan bagi para pelaku usaha di Pasar Bandung terkait keluhan kalah pamor oleh para pedagang online.

Karena menurutnya, belanja online memiliki simetrik informasi. Hal tersebut mampu memberikan kemudahan bagi para konsumen.

“Kalau kita belanja online kan kita bisa bandingin harganya, di situ jelas tertera informasi, ukuran, ketersedian barang, dan harga barang, yang mana itu memudahkan bagi konsumen. Hal itu biasa kita sebut sebagai simetrik informasi,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan