JABAR EKSPRES – dr Anggi Yurikno yang bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat (RSU KPBS) akhirnya angkat bicara menyusul namanya yang dicatut oleh Susanto dokter gadungan di RS PHC Surabaya.
dr Anggi mengaku mengetahui pencatutan namanya tersebut dari seorang dokter yang bekerja di RS PHC Surabaya.
“Pertama tahu itu dari dokter Rika bulan Juni 2023 dari RS PHC yang menghubungi saya kalau ada yang mencatut nama saya,” ujar dr Anggi saat ditemui kemarin.
BACA JUGA: Baru Sentuh Tingkat RW, Program Kang Pisman Belum Maksimal?
Atas pencatutan namanya tersebut, dr Anggi tak menyangka data-data miliknya bisa dicuri oleh orang lain. Menurut pengakuannya, Ia sama sekali tak mengenali pelaku.
“Kaget, semua data saya itu dicatut dari ijazah, surat tanda registrasi, semuanya. Bahkan sama pelaku saya gak kenal sama sekali,” katanya.
Setelah kasus ini mencuat, dr Anggi mengaku sempat mengklarifikasi pencatutan data nya saat sidang bersama dengan kejaksaan Jawa Timur via zoom.
“Jadi pas dikasih tahu udah di polisi kasusnya,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam persidangan tersebut, pelaku mengaku mencatut data dr Anggi dari Facebook.
“Kalau data saya gak terlalu tahu dia dapetnya dari mana. Cuma pas pengakuan dia dapetnya dari facebook. Apalagi kan sekarang banyak yang jualin data-data gitu kan di facebook,” ungkapnya.
Menurut dr Anggi, kemungkinan ada oknum yang melakukan penjualan data dari handphone dirinya yang sempat hilang.
“Kayanya dari sana, kalau dari saya yang upload, ya gak merasa ngeupload. Jadi mungkin dapetnya dari handphone saya yang hilang,” jelasnya.
“Kalau dari pengakuannya katanya selama dua tahun melakukan pemalsuannya,” sebutnya.
dr Anggi menegaskan bahwa ia tak pernah merasa bekerja di RS PHC. Saat ini Ia bekerja di RSU KPBS dan Puskesmas Warnasari sejak tahun 2020.
“Belum pernah saya kerja di sana, sebelumnya di Jakarta terus sekarang di sini di Pangalengan. Kalau di RSU KPBS saya dokter IGD jadi shift. Karena di puskesmas pagi siangnya malamnya di sana (RSU KPBS),” tuturnya.