255 Ha Sawah di Rancaekek Kurang Air Akibat Musim Kemarau

JABAREKSPRES – Sebanyak 255 Hektare (Ha) lahan sawah di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung terancam kekeringan akibat dari dampak musim kemarau yang terjadi tahun ini.

Camat Rancaekek Diar Gusdinar mengatakan, ancaman kekeringan ini sudah dirasakan oelh kalangan petani di Kecamatan Rancaekek.

‘’Banyak dari kalangan petani mengeluhkan kekurangan air untuk mengaliri sawah,’’ ucap Dir kepada Jabareskprs.com, Jumat, (15/9).

Dia mengatakan, kekeringan terjadi di Kecamatan Rancaekek ada 14 desa. Sedangkan untuk desa. Sangiang dan Desa Rancaekek Wetan paling parah terkena kekeringan.

Dampak kekeringan ini, banyak juga warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehar-hari. Sedangkan untuk lahan sawah yang kekurangan air dikhawatirkan akan gagal panen.

Untuk mengatasi hal, ini pihak Kecamatan Rancaekek telah melakukan koordinasi dengan Kepala Balai Penyuluhan Pertania (BPP) dan pihak terkait agar diberikan bantuan pompa air untuk para petani.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan untuk melakukan pendataan dan menangkap aspirasi dari warga mengenai masalah kekeringan ini.

Salah satu cara untuk mengatasi amsalah ini adalah dengan dilakukan penyedotan air sungan dengan system pompanisasi,

‘’Ini dilakukan untuk menyelamatkan padi milik petani yang sudah terlanjut di tanam dan tidak teraliri air,’’ kata Diar.

Dengan menyedot air dari sungai ini sebanyak 10 ha lahan sawah berhasil terairi. Sedangkan 44 Ha mengalami kekeringan.

‘’Upaya pompanisasi ini dinilai sangat membantu petani agar sawah bisa tetap menghasilkan padi,’’ ujar Diar.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) dampak musim kemarau pada 2023 ini telah melanda di 16 Kabupaten/Kota.

Sebanyak 268 desa di wilayah Jawa Barat mengalami kekeringan. Wilayah yang paling parah terkena dampak kekeringan adalah Kabupaten Bogor yang tersebar dp 115 desa. Bahkan 65.054 Kepala Keluarga (KK) mengalami krisis air bersih.

Akibat kekeringan yang melanda wilayah Jawa Barat ini, banyak pdari pemerintah daerah menetapkan status darurat bencana kekeringan. Bahkan untuk beberapa daerah di Kabupaten/Kota mengalami krisis air bersih.

Untuk penanganan terus dilakukan dengan mengirimkan suplai air bersih untuk masyarakat yang mengalami kekeringan. (bas/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan