JABAR EKSPRES – Pemalsuan dokumen yang dilakukan seorang pria bernama Susanto di Surabaya, dengan maksud agar lolos bekerja sebagai dokter di RS Pelindo Husada Citra (PHC Surabaya. Dokter Gadungan itu membeberkan caranya memalsukan dokumen milik seorang dokter asli di Bandung.
Kasus dokter gadungan di Surabaya ini tengah hangat jadi perbincangan publik, lantaran aksinya terbilang cukup berani. Pria yang hanya lulusan SMA ini nekad melamar sebagai dokter dan bekerja menjadi Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid
Dokumen yang dipalsukan olehnya sesunguhnya milik seorang dokter bernama dr Anggi Yurikno yang bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.
Baca juga : Dokter Gadungan di Surabaya Ternyata Catut Data Milik Dokter di Kabupaten Bandung
Susanto mengaku mendapatkan dokumen milik dr Anggi secara random di Internet setelah dia mendapatkan informasi mengenai lowongan yang dibuka di PT PHC Surabaya.
“Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto,” pengakuan Susanto didepan persidangan yang digelar di ruang Tirta, PN Surabaya.
Untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan, Susanto juga mengganti foto untuk beberapa dokumen lain sebanyak satu bendel. Diantaranya FC Daftar Riwayat Hidup (CV), FC Ijazah, FC STR (Surat Tanda Registrasi), FC KTP, FC Sertifikat Pelatihan, FC Hiperkes, FC ATLS, sampai FC ACLS. Data dari seluruh dokumen tersebut didapatkannya dari website bernama Fullerton dan Media Sosial (Facebook).
“Saya melamar via email, saya dapatkan via internet file-filenya. File yang saya ambil dari internet saya buat daftar ke PHC,” ungkapnya.
Ternyata usahanya berbuah hasil, lamarannya diterima dan dia dipanggil untuk wawancara secara online bersama pelamar lainnya. Dan sejak 15 Juni 2020 dia mulai dipekerjakan di PT PHC sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic yang ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu, dengan gaji sekitar Rp7,5 juta perbulannya, dan masih mendapatkan tambahan tunjangan lain-lain dari Rumah Sakit PHC Surabaya.
Baca juga : Dokter Gadungan Tipu 14 Wanita untuk Dinikahi, Kok Bisa?