Presiden Turki Turki Recep Tayyip Erdogan Sampaikan Belasungkawa Atas Banjir Mematikan di Libya

JABAR EKSPRES – Dalam sebuah panggilan telepon baru-baru ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada Mohammed al-Manfi, kepala Dewan Kepresidenan Libya, setelah bencana banjir dahsyat yang melanda Afrika Utara.

Erdogan menegaskan kembali dukungan Turki yang tak tergoyahkan untuk rakyat Libya yang ramah dan bersaudara dalam perjuangan mereka yang sedang berlangsung melawan bencana alam ini.

Direktorat Komunikasi Turki melaporkan bahwa komitmen Ankara untuk memberikan bantuan tetap teguh.

“Tujuan kami adalah untuk memastikan luka-luka Libya dapat disembuhkan sesegera mungkin,” ujar Erdogan.

BACA JUGA: Banjir Dahsyat di Libya Menewaskan Hingga 5 Ribu Orang, Banyak Mayat yang Tidak Teridentifikasi Dikuburkan

Tragisnya, juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang berbasis di Libya Timur telah menyatakan perkiraan yang suram, memperkirakan bahwa jumlah korban tewas di Derna dapat melonjak di atas 10.000 orang karena kerusakan yang parah yang terjadi pada infrastruktur kota.

Laporan awal mengungkapkan bahwa banjir yang mematikan, yang dipicu oleh serangan Badai Daniel di Libya timur pada hari Minggu, telah menenggelamkan banyak desa dan kota di belakangnya.

Menanggapi situasi yang mengerikan ini, Dewan Kepresidenan Libya mengeluarkan seruan mendesak pada hari Senin, mendesak negara-negara sahabat dan organisasi bantuan internasional untuk turun tangan dan memberikan bantuan penting ke daerah-daerah yang dilanda banjir di bagian timur negara itu.

Sebelumnya, Tareq al Kharaz, juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang berbasis di Libya Timur, menginformasikan kepada Anadolu bahwa sekitar 1.300 korban yang meninggal telah dimakamkan setelah diidentifikasi oleh keluarga yang berduka.

BACA JUGA: Banjir di Cina Selatan Menewaskan Beberapa Orang Hingga 70 Buaya Kabur dari Penakaran

“Seluruh keluarga telah lenyap akibat badai mematikan tersebut, banyak mayat yang tidak dapat diidentifikasi dan tidak dikuburkan,” kata Kharaz, seperti dikutip TRT World.

Juru bicara Libya tersebut memperkirakan bahwa jumlah korban tewas di Derna dapat melonjak melebihi 10.000 orang, mengingat kerusakan yang parah yang terjadi pada infrastruktur kota tersebut.

Statistik awal dari Ambulans dan Layanan Darurat Libya sebelumnya memperkirakan jumlah korban tewas di Derna mencapai 2.300 orang, dengan 5.000 orang lainnya dilaporkan hilang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan