JABAR EKSPRES – Pengen kuliah tapi duit pas-pasan? Nih, kabar baik buat kamu! Pendaftaran KIP Kuliah 2023 masih buka sampai akhir Oktober tahun ini, loh!
Perlu diingat, ya, sebelum kamu nekat daftar, pastikan kamu sudah cek syaratnya. Ini penting banget, soalnya syarat ini bisa jadi penentu nasib kamu, apakah bakal jadi penerima manfaat KIP Kuliah atau nggak.
KIP Kuliah 2023 itu semacam bantuan beasiswa dari pemerintah buat bantu anak-anak yang lagi susah secara ekonomi, tapi punya cita-cita untuk kuliah di perguruan tinggi.
Kalau kamu punya kartu KIP atau ada di data DTKS, ini kesempatan emas buat kamu!
Nah, jangan heran juga kalau peminatnya semakin melejit dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, syarat-syarat yang ditetapkan harus benar-benar dipenuhi, biar peluangmu makin besar buat dapat KIP Kuliah 2023 ini.
Penting banget, loh! Pendaftaran masih dibuka, jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Apa saja sih syarat KIP Kuliah 2023 ini?
Pertama-tama, kamu harus lulusan SMA, SMK, atau yang sejenisnya, baik lulus tahun ini atau maksimal dua tahun sebelumnya. Terus, kamu harus sudah lulus seleksi masuk perguruan tinggi, entah itu di universitas negeri (PTN) atau pun universitas swasta (PTS) yang punya akreditasi resmi.
Yang lebih penting lagi, kamu harus punya potensi akademik yang bagus, tapi secara ekonomi ada kendala. Nah, bukti kendala ekonomi ini bisa berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Pendidikan Menengah, masuk di daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), atau menerima program bantuan sosial seperti PKH, PBI JK, atau BPNT.
Atau, kamu juga bisa masuk ke kelompok masyarakat miskin/rentan miskin yang masuk dalam desil 3 Data Penasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang ditentukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Atau, kamu juga bisa masuk sebagai mahasiswa dari panti sosial/panti asuhan.
Kalau kamu nggak memenuhi salah satu dari empat syarat di atas, jangan khawatir! Kamu tetap bisa daftar KIP Kuliah Merdeka, tapi dengan syarat:
- Pendapatan gabungan orang tua/wali maksimal Rp4 juta per bulan, atau
- Pendapatan gabungan orang tua/wali dibagi dengan jumlah anggota keluarga maksimal Rp750 ribu per bulan.
