JABAR EKSPRES – Saat musim kemarau ini, banyak warga yang mengalami air bersih untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Bahkan ada yang berlangganan PDAM setempat, namun tidak mengalir airnya.
Sebuah akun Twitter dengan nama @SeputarTetangga mengunggah sebuah laporan yang masuk ke direct massage (DM) akun tersebut. Dijelaskan bahwa pihak RT setempat mengambil keuntungan dari kesempitan yang dihadapi warganya.
Kejadian ini terjadi di Makassar, namun tidak diceritakan secara detail dimana lokasinya. Pengirim laporan menceritakan, daerahnya telah mengalami kekeringan selama 3 pekan. Selain itu, air dari PDAM setempat pun tidak mengalir.
Lalu, warga setempat inisiatif untuk meminta bantuan air bersih melalui tangki PDAM. Namun, titik permasalahan bermula di sini. Diketahui, setiap warga wajib menyetorkan uang sebesar Rp75 ribu per rumah ke RT agar dapat mengambil air di tangki PDAM. Padahal bantuan air bersih dari PDAM itu gratis.
Jika ada warga yang tidak menyetorkan uang tersebut, maka akan dilarang dan dihalang-halangi untuk mengambil bantuan tersebut.
BACA JUGA: Tidak Hanya Perkampungan, Pusat Kota Sumedang Pun Mulai Kesulitan Air Bersih
“Bayangin tiap hari bisa dapat cuan berapa si RI ini,” tulis pelapor dalam unggahan Twitter @SeputarTetangga.
Beberapa waktu yang lalu, ada warga yang pernah mengunggah masalah ini ke sosial media, namun warga tersebut malah dikeluarkan dari grup RW setempat.
Tidak hanya itu, sebelumnya pernah juga pelaku (RT) meminta warga untuk patungan sebesar Rp2,6 juta. RT itu berdalih untuk perbaikan jalan dan gapura di sana. Akan tetapi, setelah setahun berlalu, tidak ada perubahan sama sekali.
Pelapor pun juga mengungkapkan fakta yang cukup mencengangkan. Jika mengadu ke RW, maka rumah yang mengadu tersebut akan didatangi ramai-ramai oleh Dewan RT. Selain itu, pengadu itu akan masuk daftar hitam dan dikeluarkan dari grup WA setempat.
Tentunya kisah nyata satu ini sangat menyayat hati. Di saat semua orang kesusahan, malah ada satu pihak yang dengan seenaknya mengambil keuntungan.
Pelapor di akun Twitter @SeputarTetangga dan warganet yang membaca ini tentunya sangat berharap tindakan nyata dan tegas dari pemerintah setempat dan PDAM terkait kasus ini. (*)