JABAR EKSPRES – Memilih laki-laki yang akan menjadi teman hidup setelah menikah merupakan perkara yang juga diatur dalam Islam. Islam yang selalu memuliakan wanita, memberikan gambaran seperti apa pria idaman yang sebaiknya dipilih dan mana yang jangan dipilih.
Seorang Pria akan menjadi kepala keluarga yang juga nahkoda dalam mengarungi bahtera perkawinan. Sehingga kemana arah perjalanan rumah tangga akan sangat ditentukan oleh akidah dan ahlaqnya. Karenanya seorang wanita harus tahu tips saat memilih pria idaman yang sesuai dengan ajaran Islam.
Dilansir dari tulisan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal dilaman Rumaysho, ada beberapa tipe laki-laki yang tidak layak masuk dalam kriteria pria idaman apalagi dipilih sebagai teman hidup.
Baca juga : Poligami dalam Islam ? Apakah Boleh ? Bagaiamana Syaratnya ?
Tipe pria tersebut jika dijadikan suami justru bisa menyeret seorang wanita pada perbuatan dosa, padahal tanggung jawab seorang suami adalah melindungi keluarganya dari api neraka.
Berikut beberapa tipe laki-laki yang jangan dipilih sebagai idaman wanita :
1. Akidahnya Amburadul
Di antara ciri pria semacam ini adalah ia punya prinsip bahwa jika cinta ditolak, maka dukun pun bertindak. Jika sukses dan lancar dalam bisnis, maka ia pun menggunakan jimat-jimat. Ingin buka usaha pun ia memakai pelarisan.
Jika berencana nikah, harus menghitung hari baik terlebih dahulu. Yang jadi kegemarannya agar hidup lancar adalah mempercayai ramalan bintang agar semakin PD dalam melangkah.
Inilah ciri pria yang tidak pantas dijadikan idaman. Akidah yang ia miliki sudah jelas adalah akidah yang rusak.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Barangsiapa yang hendak meninggikan bangunannya, maka hendaklah dia mengokohkan pondasinya dan memberikan perhatian penuh terhadapnya. Sesungguhnya kadar tinggi bangunan yang bisa dia bangun adalah sebanding dengan kekuatan pondasi yang dia buat. Amalan manusia adalah ibarat bangunan dan pondasinya adalah iman.” (Al Fawaid)
2. Menyia-nyiakan Shalat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang lelaki buta datang kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata,
”Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid.