JABAR EKSPRES – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) H. R Agung Laksono mengecek langsung persoalan banjir di Sungai Bandeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon pada Sabtu, 9 September 2023.
Seperti diketahui bahwa kondisi banjir di Sungai Bandeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon bak jadi langganan. Pasalnya, setiap tahun terjadi pada saat musim hujan di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya itu, Agung langsung mendatangi asal muasal diduga penyebab banjir yang jadi langganan di Kelurahan Pekiringan dan menyebabkan banjir hingga ke Jalan Cipto Mangunkusumo.
“Saya kira tepat, peninjauan ini langsung ke tempat yang menjadi sumber masalah beberapa tahun terakhir di Kota Cirebon, ketika musim hujan dilanda banjir,” katanya.
Dia yang pernah tinggal di Kota Cirebon sekira tahun 1954 mengaku kebingungan, apa yang menjadi penyebab pasti dari banjir langganan baru-baru ini.
“Saya tinggal di Cirebon ini sejak tahun 1954, dulu tidak ada banjir sekarang sebentar saja menjadi genangan kalau lama banjir, semakin kesini semakin banyak problem-problem banjir,” ujarnya.
Menurut hasil tinjauan Agung, salah satu persoalan penyebab banjir langganan ini adalah pertumbuhan bangunan tinggal, permanen maupun semi permanen disekitar aliran sungai.
“Mungkin karena tumbuhnya bangunan-bangunan, yang menutupi tanah permukaan, sehingg tanah resapannya berkurang,” ucap Agung.
Akibatnya, mempengaruhi lebar sungai yang semakin lama akan semakin sempit, air yang tidak tertampung akhirnya meluber dan terjadi banjir.
“Informasi dari direktur SDA, memang diperukan pebandingan yang seimbang 70-30 tanah resapan dan pemukiman, kondisi sekarang sungainya bukan semakin lama semakin lebar tapi semakin sempit, karena ada okupansi dari bangunan sengaja maupun tidak sengaja,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta agar persoalan banjir langanan diselesaikan secara bersama-sama baik pemerintah daerah dengan masyarakat yang terdampak.
“Jadi memang benar, penangananya harus bersama-sama, baik pemerintah maupun masyarakat. Ini adalah masalah Kota Cirebon masalah bersama, bukan masalah banjir saja, salah satunya itu.
Saya kira ini harus cukup serius dan benar dilaksanakan secara bersama-sama. Anggarannya pun bersama-sama antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, secara bertahap dan terus menerus sampai hilang,” bebernya.