JABAR EKSPRES – Sebuah rudal Rusia menghantam pasar terbuka di wilayah Donetsk timur Ukraina, menewaskan 17 orang dan melukai 32 lainnya pada Rabu, 6 September 2023.
Itu adalah salah satu serangan paling mematikan di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan yang “sangat tidak manusiawi” tersebut.
Diana Khodak, yang bekerja di apotek di sebelah pasar, menggambarkan serangan rudal tersebut.
BACA JUGA: Amerika Serikat Akan Kirimkan Senjata Kontroversial untuk Ukraina Guna Melawan Rusia
“Semua pelanggan berbaring di lantai. Seluruh pegawai apotek tergeletak di lantai. Aku mendengar benda-benda terjatuh. Kemudian semuanya tertutup asap, dan api mulai menyala…” dikutip dari Democracy Now, Jumat, 8 September 2023.
Ini adalah salah satu serangan paling mematikan di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.
Di Rusia, para pejabat mengatakan satu orang terluka, dan setidaknya tiga bangunan dan beberapa mobil hancur, ketika sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang hari Rabu di dekat markas komando distrik militer selatan Rusia di kota Rostov.
Sementara itu, ledakan dilaporkan terjadi di tiga wilayah Rusia, termasuk satu ledakan di Moskow dan satu ledakan lainnya di dekat markas komando distrik militer selatan Rusia di Rostov.
Serangan yang dicurigai dilakukan oleh pesawat tak berawak Ukraina pada Kamis pagi, dan semua pesawat tak berawak itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
BACA JUGA: Intensitas Serangan Drone Terhadap Moskow Meningkat dalam Eskalasi Konflik Ukraina-Rusia
Juga dalam perkembangan terbaru, satu orang terluka dalam serangan Rusia terhadap pelabuhan Izmail di wilayah Odesa, Ukraina.
Serangan semalam yang terakhir, menggunakan drone Shahed buatan Iran, berlangsung selama tiga jam, kata gubernur regional Odesa, Oleg Kiper, di aplikasi pesan Telegram, seperti dikutip Al Jazeera.
‘Korban Nyawa dalam Perang Ukraina-Rusia Sejauh Ini’
Menurut perkiraan terakhir, perang di Ukraina telah menyebabkan sekitar 200.000 korban militer dan 40.000 kematian warga sipil di semua pihak.
Ini termasuk sekitar 6.500 pasukan separatis pro-Rusia, 4.400 pasukan Ukraina, dan 3.404 warga sipil yang tewas sebelum invasi Rusia tahun 2022, dilansir dari Wikipedia.