JABAR EKSPRES- Para menteri dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) telah menegaskan dukungan mereka terhadap pendirian sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Pernyataan ini diberikan di tengah meningkatnya kasus pendudukan ilegal oleh para pemukim Israel di wilayah Palestina.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan sebagai penutup sidang ke-57 di Riyadh, Dewan Menteri GCC mengutuk terus berlangsungnya pembangunan unit pemukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Mereka menilai tindakan ini sebagai suatu pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi-resolusi legitimasi di tingkat internasional, termasuk Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2334.
Tak hanya itu, para menteri juga memberi apresiasi terhadap pengumuman dari pemerintah Australia yang menyatakan niatnya untuk menggunakan istilah “wilayah pendudukan Palestina”. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk mengadopsi pendekatan serupa.
BACA JUGA : Guru dan Siswa di Prancis Lakukan Aksi Mogok Sekolah untuk Tolak Larangan Abaya
Dengan cara ini, diharapkan pemerintah Israel akan merasa tertekan untuk membatalkan keputusan-keputusan penyelesaian yang telah diambil dan mencari penyelesaian atas konflik ini yang memenuhi segala hak-hak yang sah bagi rakyat Palestina.
“Menteri Dewan juga mengecam serangkaian serbuan oleh pejabat dan pemukim Israel ke halaman Masjid Al Aqsa yang dianggap suci,” demikian bunyi pernyataan mereka.
Tindakan seperti ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap kekudusan dari Masjid Al Aqsa, juga dianggap sebagai provokasi terhadap perasaan kaum Muslimin.
Apa yang dilakukan oleh Israel dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional, status quo sejarah, serta hukum di Al Quds dan tempat-tempat suci lainnya.
Selanjutnya, Dewan Menteri mengapresiasi langkah Arab Saudi yang telah menunjuk duta besar non-residen untuk Negara Palestina serta Konsul Jenderal di Al Quds.
Tindakan ini merupakan kelanjutan dari sikap yang telah diambil oleh negara-negara anggota GCC dalam rangka melindungi kesucian agama Islam dan mendukung perjuangan Palestina.
Para menteri juga menyambut baik pernyataan akhir dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tripartit yang melibatkan Mesir, Yordania, dan Palestina, yang berlangsung di kota El Alamein, Mesir, pada tanggal 14 Agustus 2023. Salah satu poin diskusinya adalah mengenai perjuangan Palestina seiring dengan perkembangan terbaru di wilayah pendudukan.