JABAR EKSPRES- Aisah Asiyah adalah salah satu narasi menakjubkan dalam sejarah Islam yang menggambarkan kekuatan iman dan keberanian seorang perempuan. Ia adalah istri Fir’aun, raja Mesir pada masa Nabi Musa AS.
Meskipun hidup dalam keadaan yang sulit dan di tengah kedzaliman suaminya, Asiyah mempertahankan keimanannya dan menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa.
Asiyah dilahirkan di dalam istana Fir’aun, sehingga ia tumbuh besar dalam kemewahan dan keistimewaan. Namun, meskipun berada di tengah lingkungan yang penuh kemegahan, hati Asiyah merasakan kekosongan yang hanya dapat diisi dengan keimanan kepada Allah SWT.
Dalam perjalanannya mencari kebenaran, Asiyah kemudian bertemu dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dan rasul yang diutus oleh Allah untuk membawa petunjuk kepada Fir’aun dan kaumnya. Melalui ajaran dan dakwah dari Nabi Musa, hati Asiyah semakin terbuka terhadap kebenaran.
Salah satu momen puncak dalam kisah Asiyah adalah ketika Fir’aun mendapati seorang bayi yang tidak lain adalah Nabi Musa AS, yang dijatuhkan oleh Allah ke sungai dan ditemukan oleh keluarga Fir’aun.
BACA JUGA : Pentingnya Menjaga Diri dari Perlakuan Syirik kepada Allah
Meskipun Fir’aun hendak membunuh bayi itu, Asiyah memohon agar ia diizinkan untuk mengadopsinya. Fir’aun setuju, dan Nabi Musa dibesarkan di istana Fir’aun.
Asiyah tidak hanya mengadopsi Nabi Musa, namun ia juga mengamalkan agama Islam dengan penuh keimanan.
Ia memilih untuk beriman kepada Allah SWT meskipun di tengah kekuasaan Fir’aun yang zalim dan menyembah berhala. Keimanan Asiyah adalah bukti nyata bahwa iman tidak terbatas pada latar belakang atau kondisi sosial seseorang.
Sayangnya, keberanian dan keimanan Asiyah tidak luput dari penganiayaan. Fir’aun mengetahui keislamannya dan mencoba untuk memaksanya meninggalkan agama Islam. Namun, Asiyah tetap tabah dan menolak untuk menyerah pada tekanan suaminya.
Akhirnya, Asiyah menghadapi kematian syahid di tangan Fir’aun. Namun, keimannya telah meninggalkan warisan yang abadi, menjadi teladan bagi seluruh umat Muslim.
Kisah Asiyah mengajarkan kita tentang kekuatan iman, keberanian, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Ia adalah bukti bahwa ketika hati seseorang dikuasai oleh cinta kepada Allah SWT, maka segala hal di dunia ini akan terasa kecil.