Marak Tawuran, Dewan Minta Satgas Pelajar Maksimalkan Pengawasan, DPS: Pemkot Bantu Anggaran Dong!

JABAR EKSPRES – Komisi IV DPRD Kota Bogor angkat bicara terkait maraknya pelajar di Kota Bogor yang tertangkap tangan polisi membawa senjata tajam (sajam) dan menggelar aksi tawuran dalam sepakan kemarin.

Fenomena itu tentu menjadi sorotan dan kerap menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat, beruntungnya jajaran Polresta Bogor Kota cekatan dalam menciduk para pelajar yang diduga terlibat dalam aksi tawuran di wilayah Kota Bogor.

Baca Juga: 25 Ribu Rumah di Kota Bogor Tak Miliki Septictank, Pemkot Kerahkan 47 Kelurahan Lakukan Percepatan ODF

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie Prihartini Sultani (DPS) mengatakan, dalam menyikapi itu hadirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dirasa harus lebih ekstra.

Menurutnya, banyaknya pelajar yang tertangkap kedapatan membawa senjata tajam akibat kurang maksimalnya pengawasan dari pihak sekolah dan Satuan Tugas (Satgas) pelajar di Kota Bogor.

Dengan begitu, pihaknya meminta agar hadirnya serta peran Satgas Pelajar dapat dimaksimalkan guna mengantisipasi dan mencegah sejumlah tindakan para pelajar yang mengarah ke perbuatan kriminal.

“Jadi dengan maraknya kejadian seperti ini saya tidak heran, karena kita bisa mengandalakan siapa? Kepolisian terbatas, satgas terbatas juga apalagi belum ada perhatian pemerintah kota terhadap satgas pelajar ini,” ungkap DPS saat dijumpai Rabu, 6 September 2023 malam.

Pihaknya mendorong agar Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dapat menganggarkan biaya operasional bagi para Satgas Pelajar sehingga satgas ini dapat bekerja dengan maksimal.

“Artinya begini, kalau relawan bekerja dengan seadanya terus kita minta maksimal? Tidak mungkin!, apa perhatian pemerintah kota?,” tanyanya.

“Kalau betul-betul kita ingin memberantas itu? Yaa bantu dengan anggaran dong!,” serunya.

Politis Partai NasDem ini menekankan, bahwa kinerja Satgas Pelajar ini harus dibekali dengan anggaran, sebab dari hasil rapat terakhir dengan Satgas Pelajar bahwa anggaran yang mereka gunakan itu masih swadaya.

“Berapa pun angkanya misal tidak besar tetapi ada apresiasi terhadap mereka,” cetusnya.

“Para relawan Satgas Pelajar ini hadir tanpa keterpaksaan. Sementara kejadian tawuran itu terus berulang-ulang, maka waktu itu saya dorong dinas untuk menganggarkan operasional satgas pelajar, tetapi hingga saat ini tidak ada anggaran itu di dinas,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan