JABAR EKSPRES- Korea Selatan telah sepakat mengadopsi pandangan ASEAN terkait Indo Pasifik setelah bersama-sama dengan ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama tentang Pandangan ASEAN di Indo Pasifik (AOIP).
Dalam pernyataan bersama di Jakarta, keduanya mengonfirmasi komitmen mereka terhadap tujuan dan prinsip AOIP yang memberikan pedoman untuk keterlibatan ASEAN di kawasan Asia-Pasifik dan Samudera Hindia.
Korea Selatan dan ASEAN telah menyetujui untuk melakukan kerja sama konkret dalam empat bidang prioritas yang telah diidentifikasi dalam AOIP melalui mekanisme yang akan dipimpin oleh ASEAN.
Keempat bidang prioritas dalam AOIP melibatkan kerja sama maritim, konektivitas, pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) tahun 2030, dan aspek ekonomi.
Baca juga: Makna Dibalik Simbol Logo KTT ASEAN 2023, Ada Burung Maleo!
Dalam kerja sama maritim, fokus akan diberikan pada keselamatan dan keamanan maritim, penguatan penegakan hukum maritim, pelestarian dan perlindungan lingkungan laut, serta upaya konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati laut.
Baca juga: Daftar Negara Peserta yang Hadir di KTT ke-43 ASEAN!
Selain itu, dukungan akan diberikan kepada komunitas nelayan skala kecil untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.
Bidang konektivitas akan mencakup pembiayaan berkelanjutan dan inovatif untuk pembangunan infrastruktur, pertukaran generasi muda dan antar masyarakat, pengembangan kota berkelanjutan dan cerdas, serta upaya untuk memastikan rantai pasokan yang terbuka, aman, dan tangguh.
Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB tahun 2030, fokus akan diberikan pada isu-isu seperti kesehatan masyarakat, perubahan lingkungan dan iklim, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, penciptaan lapangan kerja yang inklusif dan produktif, pekerjaan yang layak, serta pengembangan tenaga kerja dan sumber daya manusia.
Sementara itu, dalam bidang ekonomi, kerja sama akan mencakup berbagai isu seperti Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Korea Selatan (AKFTA), Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), ekonomi hijau dan digital, pemberantasan terorisme, ekstremisme kekerasan, kejahatan transnasional, manajemen bencana, dan bantuan kemanusiaan, serta kerja sama subregional lainnya.
