JABAR EKSRPES – Mungkin kita sudah sering mendengar tentang ujub atau sombong. Yakni perbuatan yang membanggakan diri sendiri dan menganggap remeh orang lain. Ternyata Ujub sangat berbahaya karena bisa menghilangkan pahala dan membatalkan sebuah amalan yang sudah kita lakukan.
Ujub memang sering kali tidak disadari oleh pelakunya, karena biasanya hanya akan merasa telah banyak berbuat baik dan sudah memberikan banyak manfaat untuk islam dan kaum muslimin.
Lalu tanpa sadar akan dengan mudahnya membandingkan amalan yang sudah kita lakukan itu dengan apa yang dilakukan orang lain. Dan tiba-tiba hati menganggap kita lebih unggul dibanding orang lain, hal inilah yang akhirnya timbul ujub dalam hati secara tidak disengaja.
Baca juga : 6 Wujud Penyakit Hati yang Bisa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Dalam tulisan Ustads Badrussalam di lama muslim.or.id dipaparkan mengenai bahayanya ujub, seperti dalam sebuah riwayat, Ibnul Mubaarok rahimahullah berkata :
وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ
Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruk daripada ujub.”(Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sy’abul Iman no 8260).
Syaikh Ibnu Al Utsaimin mengatakan bahwa ujub itu dapat menghilangkan pahala dan membatalkan amal. Beliau mengatakan, kelompok yang kedua, yaitu orang-orang yang tidak memiliki tahqiq (kesungguhan) dalam pokok iman kepada takdir.
Mereka melakukan ibadah sekadar yang mereka lakukan. Namun mereka kita sungguh-sungguh dalam ber-isti’anah kepada Allah dan tidak bersabar dalam menjalankan hukum-hukum Allah yang kauni maupun syar’i.
Baca juga : Membentuk SDM Unggul Melalui Siraman Rohani
Sehingga dalam beramal mereka pun malas dan lemah, yang terkadang membuat mereka terhalang dari beramal dan menghalangi kesempurnaan amal mereka. Dan membuat mereka ujub dan sombong, setelah beramal yang terkadang bisa menjadi sebab amalan mereka hangus dan terhapus” (Majmu’ Fatawa war Rasail, 4/250).
Perkataan beliau sepadan dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1802).