JABAR EKSPRES – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Ma’ruf Amin meluruskan konsep wisata halal yang kerapkali disalahartikan di masyarakat. Alhasil, banyak masyarakat yang sering menolak konsep tersebut.
Menurut Ma’ruf Amin, wisata halal bukanlah wisatanya yang disyariahkan. Melainkan pelayanannya seperti adanya restoran halal, tempat ibadah, hingga spa syariah.
“Wisata halal ini saya kira sering ada keliru, banyak ada penolakan karena dianggapnya objek wisatanya yang disyariahkan itu. Padahal yang dimaksud itu adalah wisata halal itu pelayanannya,” ucap Wapres RI, Ma’ruf Amin.
BACA JUGA: Upaya Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia, Akselerasi Digitalisasi Jadi Kunci
BACA JUGA: Latte Factor: Pengeluaran Kecil yang Bikin Tekor
Lanjutnya, wisata halal yang akan dikembangkan akan memperhatikan dua hal, yakni pelayanan wisata dan fasilitas wisata. Diharapkan nantinya Indonesia memiliki wisata syariah yang mendunia.
“Makanya dulu ada istilah Indonesia itu sepotong surga yang dipindahin ke bumi, karena semuanya indah, ada laut, ada bukit, ada di beberapa tempat yang saya kunjungi di Indonesia saya sudah muter semua, Indonesia semuanya indah, tidak ada yang tidak indah,” jelasnya.
Ma’ruf Amin mengungkapkan, Indonesia saat ini menjadi negara ramah muslim nomor satu di dunia. Hal ini berdasarkan data Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 dari Mastercard-Crescent Rating.
“Nah kita Indonesia sekarang sudah mendapatkan nomor satu yang halal, ramah muslim ya, nomor satu kita di dunia dianggapnya,” ungkapnya. (*)
BACA JUGA: 3 Celah Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia
BACA JUGA: Side Land Kuningan: Desa Wisata Digital Karya OJK Cirebon