JABAR EKSPRES- Bakal Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan bahwa dia tidak merasa khawatir terhadap kemungkinan dukungan yang minim dari parlemen jika ia terpilih menjadi presiden dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Anies Baswedan menanggapi hal tersebut ketika memberikan tanggapan kepada mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang mengajukan pertanyaan mengenai tantangan yang mungkin dihadapi oleh seorang pemimpin akibat dukungan yang lemah di parlemen.
BACA JUGA : Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan Ungkap 3 Solusi Berantas Korupsi
Dia menjelaskan, “Keefektifan dari suatu kebijakan tergantung pada substansinya. Jika kebijakan itu berfokus pada kepentingan masyarakat secara luas, pemerintah dapat berkomunikasi dengan publik dan memperoleh dukungan dari mereka karena tujuannya adalah untuk kepentingan masyarakat.”
Dalam acara kuliah kebangsaan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) di Depok, Jawa Barat, Anies mengambil contoh pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Meskipun hanya didukung oleh dua dari sembilan partai di DPRD Provinsi DKI Jakarta, dia berhasil meyakinkan melalui persuasi, gagasan, argumen yang terbangun, serta data yang terkumpul bahwa kepentingan umum menjadi hal yang paling penting.
Namun, Anies menegaskan bahwa jika suatu kebijakan tidak berfokus pada kepentingan umum dan cenderung bersifat partisan, maka diperlukan kekuatan politik yang kuat untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Tanpa dukungan politik yang cukup kuat, kebijakan semacam itu sulit untuk diimplementasikan.
BACA JUGA : 2024 Kalimantan Utara Fokus di Pembangunan Produk Unggulan Daerah
Saat ini, Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari tiga partai politik, yaitu PKS, Partai Demokrat, dan Partai NasDem, untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2024.
FISIP UI saat ini tengah mengadakan serangkaian kuliah kebangsaan dengan menghadirkan tiga tokoh nasional, termasuk Anies Rasyid Baswedan. Seri kuliah tersebut bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang kepemimpinan dan tanggung jawab nasional bagi generasi muda Indonesia.