Polusi udara dan risiko kesehatan
Kebakaran hutan menghasilkan asap berbahaya yang mengandung partikel halus, gas, dan racun.
Polutan ini dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, serta menyebabkan masalah pernapasan dan kardiovaskular.
Orang dengan asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau penyakit jantung sangat rentan terhadap efek asap kebakaran. Paparan asap kebakaran hutan juga dapat meningkatkan risiko kematian dini.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan Eropa dan Amerika Bisa Berdampak Bahaya untuk Tahun-Tahun ke Depan
Erosi tanah dan kontaminasi air
Kebakaran menghilangkan tutupan vegetasi yang melindungi tanah dari erosi oleh angin dan air.
Tanah yang terkikis dapat menyumbat sungai, danau, dan waduk, sehingga mengurangi kualitas dan kuantitas air.
Erosi tanah juga dapat meningkatkan risiko tanah longsor dan banjir. Selain itu, abu dan puing-puing kebakaran dapat mencemari sumber air dengan bahan kimia dan nutrisi, sehingga mempengaruhi ekosistem perairan dan kesehatan manusia.
Perubahan iklim dan lingkaran umpan balik
Kebakaran melepaskan sejumlah besar karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Perubahan iklim pada gilirannya dapat menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi kebakaran, seperti suhu yang lebih tinggi, kelembapan yang lebih rendah, dan kekeringan yang lebih panjang.
Hal ini menciptakan lingkaran umpan balik positif yang memperburuk masalah kebakaran.
Selain itu, kebakaran dapat mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dari atmosfer, sehingga meningkatkan efek rumah kaca.