Lagi Viral di TikTok Lazy Girl Job, Apa Itu? Berikut Penjelasannya

JABAR EKSPRES – Tren “lazy girl job” memiliki tingkat stres yang rendah dengan penghasilan yang layak.

Tren ini telah menjadi viral di media sosial, terutama di TikTok.

Seorang wanita bernama Gabrielle Judge yang berusia 26 tahun membuat konten di depan kamera dengan kacamata besar dan rambut diikat untuk membuat video di TikTok.

Dia menunjukkan peran non-teknis dengan jam kerja dari pukul 09.00 hingga 17.00, dan dia percaya bahwa bayarannya cukup untuk mencapai kebebasan finansial.

Konsep yang diusulkan oleh Judge dan video yang menggambarkan hal tersebut telah meraih popularitas dan menginspirasi banyak pekerja, terutama perempuan.

Unggahan ini telah disukai oleh hampir 350.000 orang hingga saat ini. Tagar #lazygirljob di TikTok telah ditonton lebih dari 17 juta kali.

Para perempuan muda lainnya juga berbagi versi mereka tentang “lazy girl job.”

BACA JUGA: Viral Emak-Emak Cuci Motor di Tepi Laut, Netizen: Gak Takut Karatan

Bahkan dalam salah satu video, seorang konten kreator mengatakan bahwa dia hanya melakukan tugas-tugas seperti membuat email yang sama, menerima 3-4 panggilan telepon sehari, mengambil cuti ekstra panjang, beristirahat lebih lama, dan masih mendapatkan penghasilan yang baik.

Namun, baik para konten kreator penuh waktu seperti Gabrielle Judge maupun para ahli setuju bahwa “lazy girl job” bukan berarti menjadi malas.

Sebaliknya, istilah tersebut mencerminkan pandangan baru di era Great Resignation, di mana pekerja semakin mengejar penghasilan yang stabil dan fleksibilitas dalam bekerja, sambil menentang anggapan bahwa banyaknya jam kerja sebanding dengan selesainya pekerjaan.

Gabrielle Judge yang tinggal di Colorado, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pemikiran ini muncul setelah mengalami terlalu banyak tekanan dari pekerjaan.

Dia mengakui bahwa dia sebelumnya bekerja 50-60 jam seminggu sebagai konsultan dengan jadwal yang tidak normal atau terus-menerus, yang akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisiknya.

Pada intinya, gagasan di balik istilah ini, menurutnya, adalah untuk memandang ulang tugas-tugas yang seharusnya dapat dan perlu dilakukan oleh pekerja.

BACA JUGA: Viral di TikTok Murid Melamar Guru Lewat WA, Auto Ditolak!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan