JABAR EKSPRES – Sejumlah wilayah di Indonesia sedang mengalami perbedaan iklim yang drastis, seperti di Sumatera yang mengalami banjir dan curah hujan rendah. Namun, di wilayah Pulau Jawa mengalami kekeringan akibat dari musim kemarau.
Hal tersebut, membuat sebanyak 11 Kabupaten di wilayah Jawa Barat mengalami kekeringan dan sebanyak 28 kecamatan membutuhkan bantuan air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendistribusikan sebanyak 525.500 liter air bersih kepada sebanyak 19.464 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
BACA JUGA: Kemarau Panjang, Warga Bandung Barat Mulai Kesulitan Air Bersih
Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, Kabupaten Bogor menjadi wilayah dengan kecamatan terbanyak yang mengalami kekeringan, yakni sejumlah 13 kecamatan terdampak.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), BPBD mengabarkan bahwa sebanyak 4 Kabupaten telah mengalami kekeringan. Dampak dari musim kemarau tersebut sudah warga rasakan sejak bulan Juli 2023 lalu. Keempat kabupaten tersebut di antaranya Kendal, Klaten, Temanggung, dan Sragen.
Data dari BPBD Provinsi Jateng menyebutkan sebanyak 3.320 KK atau 11.027 jiwa terdampak di beberapa wilayah. Setiap BPBD Kabupaten telah melakukan pendistribusian air bersih kepada warga terdampak.
BACA JUGA: Bocah 7 Tahun Asal Depok Berhasil Taklukkan Gunung Rinjani
Sedangkan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur kekurangan persediaan air bersih juga dirasakan oleh warga Desa Pialangan, Kecamatan Kalisat. Terdapat sebanyak 247 KK yang terdampak kekeringan.
BPBD Kabupaten Jember telah memberikan bantuan air bersih kepada para warga desa. Selain itu, BPBD juga telah memberikan sebanyak 2 tandon untuk menampung bantuan air dan memberikan sabun cair yang diberikan dari BNPB.