Dmitry Utkin, Diduga Tewas dalam Kecelakaan Jet Embraer Legacy, Bersama Bos Wagner Yevgeny Prigozhin

JABAR EKSPRES – Pada Rabu (23/8), Dmitry Utkin menjadi sorotan setelah dugaan kematiannya bersama Yevgeny Prigozhin, bos Wagner, dalam kecelakaan jet Embraer Legacy. Insiden ini terjadi dalam penerbangan dari Moskow menuju St Petersburg dan berakhir tragis di daerah Tver.

Utkin, yang merupakan salah satu pendiri Group Wagner bersama Prigozhin, memulai perjalanan mendirikan perusahaan tentara bayaran ini pada tahun 2014, seperti yang dilaporkan oleh Global News. Nama kelompok tersebut diambil dari komposer favorit Adolf Hitler, Richard Wagner, yang tercatat dalam sejarah Nazi, sebagaimana dilaporkan oleh The Guardian.

Baca Juga: WNI yang Tinggal di Republik Dominika dan Haiti Diimbau Waspada Badai Franklin

Berdasarkan investigasi Bellingcat, Utkin ternyata memiliki keterkaitan yang kuat dengan ideologi Nazi. Mereka mengungkapkan bahwa Utkin memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap sejarah Third Reich, merujuk pada Kekaisaran Ketiga yang merupakan zaman pemerintahan Nazi di Jerman.

Bahkan, Utkin memiliki tato-tato yang mencirikan simbol-simbol Nazi, seperti Swastika, elang Nazi, dan petir SS.

Kelompok Wagner pertama kali mencuat saat Rusia mengambil alih Crimea pada tahun 2014. Mereka juga terlibat dalam konflik di Libya dan Mali melawan ekstrimis Islam.

Baca Juga: Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Diyakini Berada di Pesawat yang Jatuh

Meskipun banyak yang meragukan peran Utkin sebagai pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, pada September 2022, Prigozhin secara resmi mengklaim bahwa dia yang mendirikannya. Sebelumnya, Prigozhin dikenal telah memberikan dukungan finansial dan persenjataan kepada Wagner.

Rekam jejak militer Utkin sangat mencolok. Dilahirkan pada tahun 1970, ia adalah mantan perwira intelijen militer Rusia (GRU). Pada awal tahun 2000-an, Utkin menjabat sebagai komandan Brigade Spetsnaz Kedua GRU di perbatasan Estonia selama satu dekade.

Utkin juga memiliki pengalaman medan perang yang kaya. Ia terlibat dalam konflik di Chechnya pada periode yang bergejolak antara 1994 hingga 1996. Ia juga aktif selama perang saudara di Suriah dan terlibat dalam operasi militer Rusia di Ukraina timur pada tahun 2014.

Tinggalkan Balasan