Dampak dari tuduhan ini begitu besar, hingga Prigozhin mengambil langkah drastis dengan menarik seluruh pasukannya dari dekat front Ukraina dan mengalihkannya menuju Moskow.
Namun, langkah ini justru memperumit dinamika internal pemerintahan Rusia, memunculkan ketegangan yang semakin meruncing. Akhirnya, Prigozhin memutuskan untuk memindahkan pasukannya ke wilayah Belarus.
Prigozhin menegaskan bahwa niatnya bukan untuk meruntuhkan Rusia, melainkan semata ingin menggulingkan kepemimpinan militer yang berpusat di Moskow.
Ia juga dengan bangga menyebut bahwa pasukan bayarannya telah memberikan masukan berharga mengenai strategi serangan terhadap Ukraina.
Dalam pandangan Prigozhin, tindakan ini juga merupakan langkah preventif untuk menjaga agar Pasukan Wagner tidak terhempas oleh aksi-aksi yang dilakukan oleh kementerian militer Rusia, yang dianggapnya dapat membahayakan integritas dan efektivitas kelompoknya.
Kontroversi ini tidak hanya mengungkap dinamika internal yang rumit di balik pasukan bayaran semacam Pasukan Wagner, tetapi juga melibatkan dimensi geopolitik yang lebih luas terkait konflik di wilayah Ukraina.