JABAR EKSPRES – Yevgeny Prigozhin, pemimpin utama Grup Wagner yang terlibat dalam intervensi militer Rusia di Ukraina, dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat di wilayah utara kota Moskow.
Kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin ini menimpa Embraer Legacy 600 dengan nomor registrasi RA-02795, dan kabarnya tidak ada korban yang selamat dalam peristiwa ini.
Sumber-sumber di Moskow mengonfirmasi bahwa kecelakaan ini terjadi ketika pesawat tersebut tiba-tiba hilang kontak pada pukul 18:11 waktu setempat.
Potret yang beredar di media sosial menampilkan puing-puing pesawat yang hangus terbakar, meninggalkan sedikit harapan untuk bertahan bagi penumpangnya.
“Ketua Grup Wagner, Pahlawan Rusia, patriot sejati Tanah Airnya – Yevgeny Viktorovich Prigozhin meninggal akibat tindakan pengkhianat Rusia,” sebuah postingan di saluran Gray Zone mengatakan pada hari Rabu, 23 Agustus 2023, dikutip dari TRT World.
Sementara otoritas Rusia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini, tim penyelamat telah berhasil menemukan tujuh jenazah yang diyakini berasal dari pesawat tersebut.
Yevgeny Prigozhin, selain dikenal sebagai pengusaha katering ternama, juga merupakan tokoh di balik kelompok militer swasta kontroversial yang dikenal dengan nama Pasukan Wagner.
Kelompok ini telah terlibat dalam berbagai konflik, termasuk partisipasinya dalam invasi militer Rusia ke Ukraina.
BACA JUGA: Pemberontakan Grup Wagner Merupakan Upaya Kudeta Terhadap Rezim Putin
Pasukan Wagner dikecam oleh banyak pihak karena tindakan mereka dalam konflik berdarah ini.
Langkah terakhir Pasukan Wagner di bawah pimpinan Prigozhin adalah keluarnya mereka dari wilayah Ukraina pada tanggal 26 Juni, yang terjadi setelah adanya tuduhan terhadap Menteri Pertahanan Rusia terkait serangan yang menewaskan puluhan anggota Pasukan Wagner dalam sebuah insiden helikopter di Ukraina.
Kepergian mendadak Yevgeny Prigozhin dalam tragedi pesawat ini meninggalkan pertanyaan besar mengenai masa depan Pasukan Wagner dan potensi dampaknya terhadap dinamika konflik di Ukraina.
Sebelumnya, Prigozhin sempat mengemukakan tuduhan serius terhadap Menteri Pertahanan Rusia, menudingnya telah menahan pengiriman peralatan dan persenjataan yang esensial untuk menjalankan invasi ke Ukraina.