JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membenarkan bahwa realisasi investasi Provinsi Jabar merupakan tertinggi selama lima tahun berturut-turut di Indonesia. Bahkan Jabar juga sempat menyaber sejumlah pernghargaan dibidang ekonomi.
Terkait realisasi investasi di Provinsi Jabar yang dibeberkan oleh Ridwan Kamil tersebut juga tercatat oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal. Hal ini menjadi bukti bahwa selama kepemimpinannya, lima tahum menjabat sebagai Gubernur Jabar dinilai Nampak perubahan signifikan.
BACA JUGA: Generasi Milenial Wajib Tahu! Inilah Prinsip Perubahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam 5 Tahun Masa Kepemimpinannya
Tidak hanya realisasi investasi, Ridwan Kamil pun menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Provinsi Jabar menurun selama lima tahun kepemimpinannya sebagai Gubernur. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa tidak mudah untuk mencapai hal tersebut lantaran banyak upaya yang dilakukan olehnya sebagai pemimpin.
Sementara itu, capaian Provinsi Jabar menurut Ridwan Kamil memang menempati posisi teratas dalam data realisasi investasi tertinggi di Indonesia selama lima tahun berturut-turut.
BACA JUGA: Kunci Kemajuan Provinsi Jabar Diungkap Ridwan Kamil, Ternyata Hal Ini yang Bakal Dihadirkan di Kawasan Rebana
“Capaian realisasi investasi Jawa Barat diraih selama lima tahun berturut-turut,” katanya, disampaikan dalam acara Kick Off West Java Festival 2023 5 Tahun Pembangunan Jabar Juara & Forum Pemred SPS di Aula Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Lalu, apa yang dilakukan Kang Emil, sapaan akrabnya, untuk menjadikan Provinsi Jabar dapat menempati posisi realisasi investasi tertinggi di Tanah Air?
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil mengakui bahwa dana bagi hasil dari pusat sebenarnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk Jabar yang mencapai sekira 50 juta orang.
“Jawa Barat itu penduduknya 50 juta diurus oleh 27 Wali Kota/Bupati, sedangkan dana bagi hasil dari pusat berbanding lurus dengan jumlah daerah. Maka, saya bilang dana bagi hasil itu diadilkan dengan rasio jumlah penduduk,” katanya.
Bahkan dana bagi hasil dari pusat Jabar, ia bandingkan dnegan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Tidak menyerah begitu saja, orang nomor satu di Jabar tersbeut mengupayakan negoisasi kepada pemerintah pusat terkait anggaran untuk Provinsi Jabar.