JABAR EKSPRES – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak perusahaan swasta untuk meningkatkan pelayanan penyelesaian diabetes di kelompok masyarakat rentan di daerah terpencil.
Usaha untuk meningkatkan akses kepada pelayanan penanganan diabetes untuk kelompok rentan di daerah terpencil serta sangat terpencil di Jawa Barat, Kemenkes melakukan kerja sama bersama perusahaan Novo Nordisk.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti, Rabu (23/8), mengungkapkan kerja sama antara sektor publik serta swasta bisa memberikan dampak signifikan untuk mengatasi persoalan kesehatan, salah satunya diabetes.
Berdasarkan keterangan Eva penderita diabtes di Indonesia jumlahnya meningkat dari 10,7 juta jiwa di tahun 2019 menjadi 19,5 juta jiwa di tahun 2021.
Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Tahun 2020 diperoleh data berkisar dua juta penderita diabetes yang sudah didiagnosis serta memperoleh penanganan melalui BPJS.
Baca Juga: Link Daftar CPNS 2023 Lengkap dengan Jadwal dan Formasinya!
Eva mengungkapkan model kemitraan Affordability Project dilakukan oleh pemerintah dengan perusahaan swasta dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap penanganan diabetes.
Kerja sama tersebut melingkupi edukasi, pelayanan pemeriksaan, dan perawatan pasien diabetes. Menurutnya hal tersebut bisa dilakukan untuk mencegah serta mengendalikan penyakit lainnya.
Affordability Project melingkupi pelayanan dan perawatan dibates di 46 fasilitas kesehatan di Jawa Barat.
Hingga kini tercatat ada 118.521 orang yang memanfaatkan pemeriksaan diabetes serta 2.744 mengakses pemeriksaan HbA1c di dalam kerja sama tersebut yang melibatkan Kemenkes, Dinkes, PERKENI, dan Novo.
Vice President and General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan mengungkapkan bahwa perusahaannya sudah melakukan pelatihan kepada lebih dari 100 tenaga kesehatan profesional dan hampir 1.000 relawan kesehatan utnuk bisa membantu meningkatkan pelayanan penanganan diabetes.
“Kami juga telah melakukan skrining diabetes secara komprehensif, menjangkau lebih dari 100.000 individu dalam komunitas. Selain itu, pemeriksaan HbA1c juga telah dijalankan oleh sekitar 3.000 pasien di fasilitas kesehatan primer,” ucapnya dikutip dalam siaran pers perusahaan.