JABAR EKSPRES – Menjelang Pemilu 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengadakan pendidikan politik yang menyasar pemilih pemula. Sasaran kali ini kepada 100 orang siswi SMK dan SMA di Kota Cimahi, Jawa Barat.
“Pendidikan politik adalah upaya pemberian edukasi kepada warga masyarakat termasuk kelompok pemilih pemula, agar memiliki kesadaran dalam menggunakan hak berpolitik atau hak pilihnya. Sserta bisa mengaktualisasikan diri dengan benar sebagai warga negara,” kata PJ Wali Kota Cimahi H Dikdik S Nugrahawan, Rabu, 23 Agustus 2023.
Siswa SMA yang ada di Kota Cimahi merupakan pemilih pemula. Diharapkan, dengan pendidikan politik, para siswa ini bisa menyalurkan hak pilihnya dengan baik dan menghasilkan wakil rakyat yang baik.
BACA JUGA: PJ Wali Kota Cimahi: ASN Harus Bisa Bertransformasi
“Peran perempuan di Indonesia saat ini sudah sangat maju, banyak perempuan yang terjun ke dunia politik seperti menjadi presiden, pimpinan daerah, legislatif maupun parpol. Peran perempuan sangatlah penting dalam berbagai aspek kehidupan, perempuan juga mempunyai hak untuk ikut membangun negeri ini,” kata dia.
Lanjut Dikdik, sejak reformasi digulirkan di negara Indonesia, partisipasi politik perempuan khususnya keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan menjadi agenda penting bagi banyak kalangan. Berbagai terobosan kebijakan afirmasi dan penguatan peran perempuan dalam politik terus diupayakan.
BACA JUGA: Tingkatkan Solidaritas Warga, RW 01 Kelurahan Melong Cimahi Gelar Jalan Santai dan Karnaval
“Dalam undang-undang pemilu yang mengisyaratkan keterlibatan kaum perempuan minimal 30 persen perempuan sebagai calon legislatif yang diusung oleh partai politik masing-masing,” katanya.
Berdasarkan peraturan tersebut Komisi Pemilihan umum menyebutkan bahwa partai politik yang tidak dapat memenuhi ketentuan 30 persen kaum perempuan dinyatakan tidak memenuhi syarat pengajuan daftar calon pada daerah pemilihan.
Menurut Dikdik, perempuan memiliki peluang yang besar untuk menduduki posisi politik di berbagai tingkatan secara demografi penduduk Indonesia lebih banyak perempuan dibanding laki-laki.
“Saya berharap para perempuan lebih peka terhadap perkembangan aspirasi rakyat dalam konteks kampanye diharapkan memfokuskan pada kepentingan aspirasi kebutuhan dan permasalahan perempuan dan anak,” katanya.