JABAR EKSPRES — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menanggapi soal survei kompas di mana dirinya menduduki posisi puncak klasemen dalam hal elektabilitas sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Saat mengunjungi Kabupaten Cirebon di Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Kang Emil sapaan akrabnya mengaku, hasil survei bukan satu-satunya faktor penentu cawapres.
“Perjodohan politik itu tidak selalu sepenuhnya gimana survei,” ujar Emil usai meresmikan Tapal Desa ‘Leuit’ Program Pemprov tersebut, Selasa (22/8).
Namun, dia tak menampik bahwa elektabilitasnya pada survei Kompas selalu menampilkan dirinya berada diurutan pertama cawapres.
BACA JUGA : Tak Memenuhi Syarat, 71 Bacaleg di Kota Bogor Gagal Maju di Pemilu 2024
Hanya saja, politikus Golkar itu masih menunggu arahan dari partai dan menjadi sikapnya sampai hari ini.
“Saya mengikuti dinamika dan arahan dari partai, tentu itu menjadi sementara sikap sampai hari ini,” ucapnya.
Jika Golkar mendukung, Emil pun menyebut, jangan berandai-andai. “Jangan berandai-andai,” jelas dia.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, masuk dalam tiga besar elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
BACA JUGA : Maju Nyaleg DPR RI, Hengky Kurniawan Ajukan Surat Pengunduran Diri ke DPRD
Itu berdasarkan survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023.
Selain Ridwan Kamil, juga ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Angka ketiganya tak berbeda jauh. Ridwan Kamil memimpin peta elektabilitas dengan angka 8,4 persen.
Posisi Emil unggul tipis dibandingkan dengan Sandiaga yang mempunyai angka keterpilihan sebesar 8,2 persen.*