JABAR EKSPRES – Pasukan Dukungan Cepat (RSF), sebuah kelompok paramiliter utama di Sudan, mengakui pada Senin (21/8) bahwa mereka telah menewaskan 260 tentara dari Pasukan Bersenjata Sudan (SAF) dalam bentrokan yang berlangsung dengan intensitas tinggi.
Melalui pernyataan yang dikeluarkan, RSF juga mengklaim bahwa mereka berhasil merebut daerah di Khartoum selatan yang merupakan markas unit tank SAF, dan mereka berhasil menyita beberapa tank dan kendaraan militer.
BACA JUGA: Mesir Adakan Mediasi Phak yang Terlibat dalam Konflik Sudan
“Dalam pertempuran hari ini di sekitar unit tank SAF di Al Shagara (Khartoum), pasukan kami telah mencapai kemajuan yang signifikan, mengamankan banyak senjata, membunuh 260 tentara lawan, dan menahan ratusan lainnya,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh RSF.
Namun, SAF membantah klaim ini. Mereka mengkonfirmasi bahwa pasukan khusus militer mereka berhasil menolak serangan RSF di unit tank tersebut.
“Pasukan kami berhasil menggagalkan upaya serangan RSF yang tidak berhasil. Unit pasukan khusus SAF berhasil mengatasi RSF dan saat ini masih melacak mereka serta melakukan pemeriksaan di sekitar area unit tank,” begitu yang diungkapkan oleh RSF melalui pernyataan di media sosial.
Menurut saksi mata, Senin lalu terjadi pertempuran berkekuatan besar antara kedua belah pihak di Khartoum selatan dan Omdurman. Pertempuran ini diwarnai oleh serangan udara, serangan bom, dan penggunaan drone.
BACA JUGA: Donald Trump Siap Menyerahkan Diri pada Hari Kamis untuk Menghadapi Dakwaan di Georgia
RSF diketahui telah beberapa kali menyerang unit tank di daerah Al Shagara, akibatnya banyak warga yang tinggal di daerah terdekat seperti Gabra, Al-Sahafa, dan wilayah lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Konflik antara RSF dan SAF yang berkecamuk sejak 15 April telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan lebih dari empat juta orang mengungsi, terutama di Khartoum dan Negara Bagian Darfur.