JABAR EKSPRES – Salah satu akun Twitter bernama Extra Time Indonesia tengah menjadi sorotan karena mengeluarkan istilah yang cukup mencengangkan untuk Real Madrid. Istilah tersebut adalah “Diamond Midfield dari Ancelotti Haram Football”.
Istilah tersebut keluar bukan tanpa alasan. Sebagaimana kita ketahui bersama, Carlo Ancelotti bersama Real Madrid dikenal sebagai pelatih yang reaktif, atau istilah dari para penggemar sepakbola adalah “Miskin Taktik”.
Selama melatih El Real periode kedua (2022-sekarang), Carlo Ancelotti dikenal selalu memainkan strategi yang sama. Umpan ke Vinicius jr. dan berharap penyelesaian yang baik dari Karim Benzema. Taktik ini memang berhasil di tahun pertamanya karena El Real berhasil menjuarai La Liga, UCL, Piala Dunia Antar Klub, Piala Super Spanyol, dan Piala Super Eropa.
Di musim keduanya, taktik yang biasa dimainkannya berjalan cukup baik. Namun, di tengah musim mereka mendapatkan kendala karena beberapa pemain Real Madrid tidak perform seperti musim 2021/2022. Hal ini membuat mereka hanya mampu menjuarai Copa del Rey.
BACA JUGA: Liverpool Masih Galau! Real Madrid Beruntung Amankan Jasa Jude Bellingham
Di musim panas 2023/2024, banyak pemain Real Madrid yang memilih hengkang. Sebut saja Mariano Diaz, Marco Asensio, Eden Hazard, Karim Benzema, dan pemain lainnya. Tentu saja, keadaan ini bukanlah hal yang baik bagi klub pemilik 14 gelar UCL itu.
Keberuntungan seperti memihak kepada Real Madrid. Mereka berhasil mengamankan jasa gelandang berusia 20 tahun dari Borrusia Dortmund, Jude Bellingham. El Real berhasil mengalahkan rival yang mengincar pemain tersebut seperti Liverpool dan Manchester City. Dengan datangnya Jude Bellingham membuat pilihan di lini tengah Real Madrid semakin beragam.
Ide kreatif Carlo Ancelotti keluar. Dia membuat Real Madrid seperti AC Milan pada tahun 2007 yang memakai formasi 442 diamond.
Jude Bellingham diplot di posisi 10 layaknya Ricardo Kaka di AC Milan. Lalu, Carlo Ancelotti juga memasang gelandang muda lainnya seperti Eduardo Camavinga, Federico Valverde, dan Aurelien Tchouameni.
BACA JUGA: Rahasia Comeback Persib Bandung di Semarang Dibocorkan Ezra Walian
Determinasi yang tinggi dari keempat pemain tersebut yang kerap kali tersebar di segala ruas lapangan membuat lawan cukup kesusahan menghadapi mereka. Dengan gaya bermain yang berbeda, namun saling mengisi membuat Real Madrid berhasil bertransformasi dari tim yang awalnya mengadopsi 433, berubah menjadi 442 diamond.