JABAR EKSPRES – Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menyebut nama dirinya belum tercatat di Daftar Calon Sementara (DCS) yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebelumnya, nama Hengky Kurniawan dikaitkan bakal mencalonkan Anggota DPR RI seusasi menjabat sebagai kepala daerah di Kabupaten Bandung Barat. Bahkan, nama Hengky santer disebut bakal maju dari Dapil Jawa Barat II yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Bandung.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Tentang Persatuan Jelang Pemilu 2024
“Belum resmi disputuskannya, lihat nanti saja,” kata Hengky Kurniawan, Minggu (20/8/2023).
Hengky mengatakan belum menemukan waktu yang pas untuk mendaftarkan dirinya ke KPU RI sebagai calon legislatif DPR RI Dapil Jawa Barat.
“Kemarin memang mepet daftar ke KPU RI, tapi saya lihat di DCS belum muncul. Kita masih lihat tanda-tanda dari langit,” katanya.
Terlebih, lanjut Hengky, saat ini antusiasme masyarakat masih banyak yang menginginkan dirinya maju menjadi Bupati Bandung Barat.
“Ramenya nyaleg, tapi banyak masyarakat juga yang menginginkan saya kembali jadi bupati,” ujarnya.
Ia menilai, politik menjadi ruang yang tepat untuk mewujudkan mimpinya, yakni membebaskan warga Kabupaten Bandung Barat dari belenggu kemiskinan.
Karena itu, Hengky mengaku dimana pun kelak dirinya mengemban jabatan, ia pasti bakal mencurahkan segala kemampuan untuk kepentingan masyarakat Bandung Barat. Lantaran antar legislatif dan eksekutif hanya beda cara saja.
“Jadi saya melihat dimana pun diberi takdir asal memberi manfaat. Kalau pun di legislatif kita berupaya bawa anggaran pusat ke sini. Begitu pun kalau takdir jadi kepala daerah, kita tuntaskan PR yang belum tuntas,” paparnya.
Suami dari Sonya Fatmala itu menyatakan, lewat jalur politik dirinya dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang memiliki keberpihakan pada kaum miskin.
Ia menambahkan, politik dia bisa melahirkan kebijakan untuk berpihak kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: 5 Kebakaran Hutan Paling Mematikan yang Terjadi di Amerika Serikat
“Dua tahun terakhir kita terus berupaya menurunkan kemiskinan dari 11 persen menjadi 10 persen, pengangguran terbuka dari 10 persen menjadi 9 persen, termasuk pertumbuhan ekonomi naik 2,8 persen dari 3 persen menjadi 5,8 persen. Ini bentuk Keberhasilanintervensi pemerintah memperbaiki infrastruktur, bantuan UMKM, pelatihan, ASN belanja produk,” tandasnya.