JABAR EKSPRES – Todd Boehly merupakan Pemilik dari klub asal London Barat, Chelsea. Kedatangannya berhasil membuat gebrakan-gebrakan baru untuk klub tersebut setelah Roman Abramovic pergi meninggalkan klub.

Walaupun di awal kedatangannya sempat dihujat oleh penggemar Chelsea karena gebrakan-gebrakan anehnya tersebut. Tapi, sepertinya penggemar klub pemilik 2 gelar UCL tersebut sudah bisa mulai tersenyum lebar.

Hal yang paling menonjol adalah Chelsea melepas sebagian besar pemain kuncinya dan mendatangkan pemain-pemain baru yang berusia lebih muda dengan biaya transfer yang begitu di luar akal.

Sebut saja, mereka mendatangkan Moises Caicedo dengan mahar £115 juta. Angka tersebut membuat pemain asal Ekuador itu menjadi pemain termahal dalam sejarah transfer Liga Inggris.

Selain itu, dalam semusim terakhir, Todd Boehly telah mengeluarkan uang hingga £900 juta lebih untuk membangun ulang Chelsea.

Tindakan transfer Chelsea yang begitu jor-joran membuat klub di Liga Inggris merasa tidak nyaman. Klub-klub tersebut merasa curiga dengan klub asal London Barat itu karena tidak terkena Financial Fair Play (FFP).

Berikut 5 strategi jenius Todd Boehly dalam menghindari Chelsea dari aturan FFP.

Kontrak Jangka Panjang

Salah satu cara mengakali aturan FFP ini adalah dengan memberikan pemain yang diboyong kontrak jangka panjang. Rata-rata, pemain yang datang ke Chelsea di musim lalu diberi kontrak hingga 7 tahun.

Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi dan FFP, Chelsea melakukan amortasi atau pembagian biaya kontrak di setiap durasi kontrak. Hal ini membuat uang tersebar sehingga keuangan lebih stabil.

Namun, di musim panas ini, UEFA sebagai badan tertinggi sepakbola Eropa melakukan aturan terkait batas kontrak, yakni 5 tahun maksimal. Sehingga amortasi klub-klub yang belanja secara jor-joran akan berpikir ulang.

Bukan tidak mungkin, Liga Inggris akan menerapkan aturan yang sama di kemudian hari.