Selebram Asal Korea Selatan Berry Alami Penculikan dan Kekerasan, Disekap Selama Tiga Hari!

JABAR EKSPRES – Sebuah pengakuan mengejutkan telah diungkapkan oleh selebgram terkenal Korea Selatan yang dikenal dengan nama daring “Berry”.

Melalui unggahan Instagram yang diposting pada 17 Agustus 2023, Berry membeberkan bahwa dirinya telah menjadi korban penculikan dan penyekapan yang mengerikan selama tiga hari.

Dalam postingan tersebut, Berry, yang juga dikenal sebagai streamer terkenal, membagikan pengalamannya dengan latar belakang berwarna hitam yang mengundang perhatian banyak pengikutnya.

Ia menggambarkan dengan detail kejadian traumatis yang ia alami selama periode penyekapan tersebut.

BACA JUGA: Video Siswa Mengalami Perundungan Diduga di Depok Viral, Ini Kronologinya!

“Halo, ini Chun Ye Seo, juga dikenal sebagai Berry. Pertama, saya minta maaf karena telah membuat banyak orang di media sosial khawatir. Insiden ini terjadi di luar kehendak saya, dan saya melakukan yang terbaik untuk mencoba dan memperbaikinya.

Meskipun saya tidak dapat memberi tahu kalian segalanya tentang tiga hari di neraka yang saya alami, saya menulis ini karena saya merasa bertanggung jawab karena menimbulkan kekhawatiran,” tulis Berry membuka pernyataan.

Tidak hanya mengalami penyekapan, Berry juga mengungkapkan bahwa ia harus menghadapi tindakan kekerasan selama masa penculikan tersebut.

“Semua Instagram Story, unggahan, pesan, balasan, dan streaming langsung dilakukan oleh penyerang. Pada tanggal 14 Agustus, sekitar pukul 7 malam, saya dipukul di kepala dengan talenan kayu, dicekik, dan disekap serta tangan dan kaki diikat sampai pukul 5 pagi keesokan harinya.

Saat foto saya tersenyum diunggah pada 14 Agustus, kaki dan tangan saya masih terikat. Bukan saya yang upload gambar,” ungkapnya lebih lanjut.

BACA JUGA: Meski Sepatu Lepas, Paskibraka Pembawa Baki Tetap Tuntaskan Tugas Upacara HUT ke-78 RI di Istana Negara

Postingan ini tentunya telah mengguncang para penggemar dan pengikut Berry di seluruh dunia.

Pengakuan yang ia ungkapkan membawa dampak besar, karena tidak hanya memberikan wawasan tentang kengerian yang ia alami, tetapi juga menyoroti masalah serius terkait keamanan dan perlindungan individu di dunia maya.

“Sekali lagi mohon maaf atas kekhawatirannya. Setelah saya mendapatkan kembali ketenangan dan masalahnya terselesaikan, saya akan memberikan lagi kabar terbaru. Tulisan ini adalah benar adanya dan tidak palsu. Terima kasih,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan