JABAR EKSPRES- Pada Kamis (17/8/2023) pagi, pasukan yang menduduki Israel meruntuhkan sebuah fasilitas pendidikan di wilayah Tepi Barat yang ditinggali oleh warga Palestina.
Tindakan ini dideklarasikan oleh Israel dengan alasan bahwa bangunan sekolah tersebut tidak memiliki izin resmi. Fasilitas yang hancur adalah Sekolah Ein Samia, terletak di sebelah timur Ramallah.
Sekolah ini memberikan pelayanan pendidikan bagi sejumlah pelajar di komunitas Badui. Tindakan penghancuran ini mendapat kecaman dari Kementerian Pendidikan yang menyatakan keprihatinannya terhadap hak pendidikan yang terancam.
BACA JUGA : Alami Penderitaan di Dalam Tahanan Israel, Ratusan Warga Palestina Lakukan Mogok Makan
Kementerian tersebut dilaporkan menyatakan, “Dengan penghancuran sekolah ini dekat dengan dimulainya tahun ajaran baru, para siswa di komunitas Badui kehilangan akses ke hak pendidikan mereka,” seperti yang dilaporkan oleh Middle East Monitor.
Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan serangan di komunitas Ein Samia dan mulai meruntuhkan bangunan sekolah.
Sekolah tersebut berada dalam wilayah Area C, yang mencakup 60 persen dari wilayah Tepi Barat, dan dikelola dalam hal keamanan dan administrasi oleh Israel.
Pendirian sekolah ini dilakukan sebelum tahun akademik terakhir dimulai, dengan dukungan dari lembaga-lembaga Eropa. Namun demikian, hampir mustahil bagi warga Palestina untuk memperoleh izin pembangunan dari pihak Israel.
Sebaliknya, kelompok pemukim sering kali mendirikan struktur ilegal di tanah Palestina yang dilindungi oleh pasukan pendudukan yang dilengkapi senjata.
Dalam konteks ini, UNESCO Palestina mengungkapkan bahwa sekolah ini dirobohkan hanya beberapa hari sebelum tahun ajaran dimulai.
BACA JUGA : Israel Tembakan 100 Peluru ke Kendaraan Milik Warga Palestina
UNESCO melaporkan, “Dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, tiga sekolah telah dihancurkan, yang merugikan 78 pelajar. Sekitar 58 sekolah lainnya berpotensi menghadapi penghancuran.” Di tengah kejadian ini, Inggris mengutuk Israel atas tindakan meruntuhkan sekolah di wilayah Tepi Barat.
Pemerintah Inggris memanggil pihak Tel Aviv untuk memastikan bahwa hak pendidikan anak-anak Palestina tetap terjamin.
Konsulat Inggris di Yerusalem menyampaikan pernyataan, “Semua anak memiliki hak atas pendidikan. Inggris menekankan perlunya pemerintah Israel untuk memastikan hak ini tetap dijunjung tinggi bagi anak-anak Palestina.”