JABAR EKSPRES – Kabut asap mulai menyelimuti Kota Pontianak dan daerah sekitarnya akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda. Fenomena ini tidak hanya mengganggu berbagai aktivitas masyarakat, namun juga membawa dampak serius bagi kesehatan, terutama pada anak-anak. Salah satu efek yang paling merugikan adalah munculnya gangguan kesehatan pada saluran pernapasan, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) hingga pneumonia.
Gejala ISPA mencakup sejumlah tanda yang perlu diwaspadai, antara lain sakit kepala, demam, hidung berair atau tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, pegal atau nyeri sendi, serta kesulitan bernapas. Masalah pada saluran pernapasan ini harus segera ditangani dengan serius untuk menghindari komplikasi yang lebih parah, terutama pada bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Baca Juga: JMM: BUMN Harus Bersih dari Paparan Ideologi Radikalisme dan Terorisme
Dokter Anak terkemuka di Pontianak, Dr. Nevita, menjelaskan bahwa selain batuk, pilek, dan alergi kulit yang sering terjadi pada anak-anak, ISPA menjadi masalah kesehatan yang sering muncul saat kabut asap melanda.
“Saluran pernapasan anak memiliki diameter yang lebih kecil daripada orang dewasa. Jika terpapar oleh iritan dari luar, seperti asap, saluran pernapasan ini akan meradang dan membengkak. Ini mengakibatkan penyempitan pada saluran udara,” ungkap Dr. Nevita pada hari Selasa, 15 Agustus 2023.
Dr. Nevita memberikan sejumlah saran penting bagi masyarakat guna menjaga kesehatan anak-anak selama berada dalam kondisi kabut asap.
Baca Juga: PT KAI Menghormati Proses Hukum Dugaan Terorisme Karyawannya
“Pertama, sangat penting bagi orang tua dan anak-anak untuk meningkatkan konsumsi air putih dan makanan bergizi,” ujarnya.
Selain itu, ia menyarankan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Dr. Nevita juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap makanan jajanan anak-anak di tengah kondisi kabut asap seperti saat ini.
“Sebisa mungkin hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi anak-anak dengan gangguan pernapasan. Jika tidak dapat dihindari, pastikan anak-anak dilengkapi dengan masker. Orang tua juga disarankan untuk tidak mengizinkan anak-anak mengonsumsi jajanan dari luar rumah. Pantau dan perhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak dengan cermat,” pesannya.