Angela Speck, seorang astronom dari University of Texas, menekankan pentingnya mengetahui lokasi dalam jalur tersebut. Berada lebih dekat dengan pusat jalur akan memberikan durasi yang lebih lama di bandingkan jika berada di pinggirnya.
Bagi mereka yang ingin menyaksikan gerhana Matahari cincin api dari tempat lain di dunia. Ada opsi untuk menyaksikan siaran langsung melalui Exploratorium San Francisco atau situs web yang terkait.
Namun sayangnya, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan melihat gerhana Matahari cincin pada Oktober mendatang. Gerhana terakhir yang dapat di amati di Indonesia pada tahun ini adalah gerhana Matahari hibrida pada bulan April lalu.
Peristiwa gerhana Matahari di langit Indonesia akan kembali terjadi dalam rentang waktu 2028 hingga 2042.
Yatni Yulianti, staf observatorium Bosscha Bandung, menjelaskan bahwa pada 22 Juli 2028, Indonesia akan mengalami gerhana Matahari sebagian.
Kemudian, pada 21 Mei 2031, gerhana Matahari cincin akan melewati Indonesia, terutama Kalimantan dan Sulawesi.
Selanjutnya, pada 20 April 2042, Indonesia akan kembali di suguhkan gerhana Matahari total. Peristiwa ini akan melintasi Sumatera, sebagian Kalimantan, hingga menuju Filipina.
Lihat juga : Peneliti Tengah Mengejar Ketersediaan Air di Kutub Bulan, Bisakah Dikonsumsi oleh Astronot?
Yatni menambahkan bahwa tahun 2042 akan menjadi tahun yang menarik bagi para astronom karena akan ada dua fenomena gerhana yang berlangsung.
Pada 14 Oktober 2042, gerhana Matahari cincin akan melintasi Indonesia, mencakup Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa pulau di wilayah timur Indonesia. Oleh karena itu, tahun 2042 akan menjadi tahun yang istimewa dan sibuk bagi para pengamat langit.